Pages

Jumat, 25 Juli 2014

kehabisan stok perasaan






kamu tahu? rupanya tak semua orang paham bahwa tak selamanya orang yang sering berada di kerumunan dan jadi pusat perhatian itu adalah orang yang menyukai perhatian. tak semua mengerti bahwa ada dia yang terlihat suka bicara dan begitu terbuka terkadang begitu membutuhkan diam dan tidak suka mengobral cerita terkait dirinya. tak juga banyak yang tahu bahwa orang yang terlihat mudah akrab dengan siapa saja, sering mendengar berbagai curahan rasa, ada kalanya butuh sendiri dan tak banyak orang yang menemui.


ah, kamu tahu kan siapa yang sedang aku ceritakan. ya, dan dia sekarang sedang mengalaminya lagi. saat-saat butuh kesendirian dan tak banyak interfensi dari luar. tidak untuk obrolan-obrolan, tidak untuk segenap pertanyaan, dan untuk sapa-sapa, tidak untuk segenap telepon, maupun pesan singkat.


dia tidak sedang kehilangan kasih sayangnya pada orang-orang, bukan pula tak lagi cinta dan tak perhatian. hanya saja..hmm, dia menyebutnya dengan kehabisan stok perasaan. (kehabisan stok perasaan? haha, ya, dia hobi sekali sepertinya menciptakan frasa baru yang agak sulit dipahami).


kamu mungkin sering melihatnya berinteraksi dengan banyak orang, dan kamu tahu? dia sebenarnya bukan tipe orang yang senang berbasa-basi, jadi jika dia memutuskan untuk berinteraksi, berbicara, dan mendengarkan, ia akan selalu berusaha mencurahkan segenap perhatian dan melibatkan banyak perasaan. nampaknya bagus, ya? ah, entahlah. sepertinya tidak juga, karena itulah yang sering membuatnya mengalami kehabisan stok perasaan tadi.


untung saja Rasulullah yang tercinta sifatnya tidak seperti dia. perhatian Rasulullah tercurah untuk umatnya. Rasulullah tentunya bukan orang yang menganggur. menerima wahyu, menyampaikan dan menjelaskannya, mengatur negara, mengatur strategi perang, ah, dan masih saja beliau bisa menjadi suami, ayah, keluarga, tetangga, dan bahkan lawan yang baik. sepadat dan sesibuk itu saja begitu banyak rasanya hadist yang menggambarkan bahwa beliau masih sempat menerima segenap perngaduan-pengaduan yang bahkan sebagian sekarang kita anggap remeh untuk ditanyakan pada seorang pemimpin. MasyaAllah..Allahumma shalli ala Muhammad..


dan mengingat hal inilah yang membuat dia sedemikian sedih. ya, sangat..sedih. dia tidak sesibuk rasulullah dan tak memiliki beban seberat beliau, tapi mengapa begitu 'sok-sok-an' kehabisan stok perasaan??


tak sadarkah bahwa semakin dewasa memang akan semakin banyak kepentingan orang terkait padanya. mungkin sekarang hanya seputar keluarga dan teman. lalu bagaimana ketika ia nanti memiliki seseorang yang harus ia dampingi dan dia kuatkan langkahnya? bagaimana pula jika nantinya telah hadir "malaikat-malaikat kecil' yang nantinya begitu sering memanggil namanya? apa iya dia akan tetap mengatakan sedang ingin sendiri? tidak bisa begitu, bukan?



baiklah, tentang dia, mungkin kamu yang paling bisa menasehatinya, katakan padanya..tak mengapa bila ia butuh untuk sendiri dan kembali mengumpulkan energi. namun, menyendirilah dengan Nya, kumpulkan segenap rasa dengan menyepi dengan Nya. jangan buat hati gampang berlubang. ya, karena bisa jadi dia sering kehabisan stok perasaan karena pada hatinya dimana-mana terjadi kebocoran.



-dari aku, kamu yang lain selain dia.




"terkadang bukan masalahnya yang besar, hatinya saja yang kurang lapang."





Hey you.






yes, you. stop being unhappy with yourself. you are perfect.
stop wishing you looked like someone else 
or wishing people liked you as mush as they like someone else.
stop hating your body, your face, your quirk. love them.
without those things you wouldn't be you.
and why would you want to be anyone else?
be confident with who you are.
smile. it'll draw people in.
you have to happy because you love who you are.
love your flaws. love your imperfections.
they make you you. and 'you' is pretty amazing.






ini rindu






hei kamu yang di sana,
andai rindu itu cahaya
mungkin tak akan ada malam di sini.