Pages

Senin, 05 Maret 2012

malam tak berbintang

ku dengar suaramu,
tak begitu ku kenal ternyata.
bercerita seperti itu,
membuatku rindu masa-masa lalu.
ya, masa dulu ketika ku berada di bawah lamgit malam.
tapi, malam itu,
hanya internit putih yg kulihat.
haha, kesempatan seperti itu pasti akan berlalu seperti katamu.
dan aku baru tahu,
ternyata aku lebih mengenal tawamu dibandingkan suaramu.

Jaga Klinik

Semakin ke sini, aku semakin akrab dengan kata itu. Menghabiskan sore dan malamku untuk berada di sana. Berinteraksi dengan orang-orang luar, dan orang-orang baru setiap harinya. Ya, aku mulai menikmatinya. Mereka selalu berhasil memaksaku untuk tidak malas belajar. Walaupun beberapa kali Satoe Atap sempat menjadi mimpiku ketika tidur, tapi berada di klinik membuatku nyaman saat terjaga.
"jadi dokter itu ga bisa tiba-tiba dek.
semua pasti ada prosesnya.
Saya dulu juga kayak kamu.
Praktikum, ngerjain laporan, ngerjain skripsi, ga lulus ujian terus ngulang, jaga klinik, jaga apotek, ampe disuruh-suruh nanti pas jadi koas, dimarahin pas ga bisa,
itu semua hal biasa.
Nikmatin aja semua prosesnya, dan ambil semua pembelajaran yang bisa kamu ambil.
Sabar, dan Insyaallah semua bakalan berkah"
(dr. Fikar)
"Pinter itu relatif dek.
Yang penting lurusin dulu niat kita.
Nolong orang; lurusin niat kita ke hal itu.
Kalau nanti kita jadi tambah pinter, tambah kenalan, ataupun tambah yg lain-lain,
itu cuma sebatas efek samping dari niat kita nolong orang.
percaya sama mas."
(Mas Adit)
"Belajar itu jangan milih-milih dek.
Ambil semua kesempatan yg ada untuk proses belajar.
Mau dari siapapun ilmu itu, ambillah.
Mau sesedikit apapun ilmunya, seraplah.
Karena, percaya dek, sesedikit apapun ilmu itu, suatu saat pasti berguna."
(Mas Prihandi)

ayammm

bahkan sampai sekarang,
aku sendiri juga tak tahu mengapa aku sangat menyukai dagingmu, haha.