Pages

Sabtu, 30 Mei 2009

doaku sebelum pergi,

ini doaku kepada Allah,
Zat yang Mahatinggi yang telah menghidupkanku dari ketiadaan,

"Allah, aku ingin meninggalkan dunia ini dengan cara yang sederhana,
yang biasa-biasa saja,
bolehlah sedikit heroik asal tidak merepotkan siapapun,
dan tidak menghabiskan terlalu banyak biaya,

aku ingin keluargaku melepasku ke liang lahat dengan bangga,
bukan bersedih dan larut dalam kedukaan yang panjang,
jikapun ada air mata yang tertumpah,
biarlah itu pertanda menyalanya sebuah semangat baru  untuk memulai segala sesuatunya dengan mandiri: tanpaku,

aku ingin dishalatkan di masjid,
dikuburkan di kuburan biasa saja seperti kebanyakan orang,
diselimuti kain kafan yang paling murah,
orang yang menggali kuburku sebaiknya dibayar dengan ongkos yang lebih dari biasanya untuk membantu kehidupan keluarganya,

Jika ada pelayat yang menyumbang uang,
berikan saja pada mereka yang lebih membutuhkan,
karangan bunga sebaiknya ditukarkan dengan buku dan alat tulis untuk dibagikan sebagai sarana belajar bagi anak-anak yang membutuhkan,

yang paling kuharapkan hanyalah keikhlasan melepasku pergi dan doa tulus yang mengiringi perjalananku menghadap-Nya,

Tidak perlulah ada peringatan 3, 7, 40, atau 1000 hari meninggalku,
biayanya lebih baik disumbangkan ke panti asuhan atau masjid saja,
aku hanya percaya pada amal jariyah yang akan menolongku mempertanggungjawabkan hidupku di hadapan Allah: ilmu yang bermanfaat, harta yang diamalkan, dan anak-anak shaleh yang terus mendoakan,
selebihnya, biarlah ku tanggung sendiri dosa-dosaku,

pada orang-orang terdekatku,
aku lebih senang mewariskan ilmu dan kebijaksanaan, bukan kekayaan,
jikapun suatu hari nanti Allah memberiku kekayaan yang lebih,
aku tak ingin mewariskan banyak harta,
mereka juga harus berjuang dengan kemampuannya untuk menciptakan kekayaannya sendiri,

dengan kematianku,
aku berharap orang-orang di sekitarku bisa belajar untuk hidup lebih baik daripada hidupku,
untuk tidak menggantungkan nasibnya kepada pihak lain kecuali Allah swt,"
amiiiin . . .
^^

Kamis, 21 Mei 2009

cerita keluargaku,

mamaku pergi ke bandung tiga hari kemaren,
semenjak mamaku pergi, suasana rumah jadi beda banget,
ga da kata makan bareng,
ga ada kata shalat bareng,
semuanya jadi terasa lebih individualistis, hidup dengan dunianya sendiri-sendiri,
dan sekarang, akhirnya semuanya kembali,
mamaku pulang hari ini,
cepatlah, cepatlah,
aku ingin makan sama-sama lagi,
aku ingin shalat sama-sama lagi,
aku rindu keluargaku lagi,

Allah, jangan ambil mamaku dulu,
jangan ambil keluargaku dulu,
karena aku, akan sangat merindukan mereka nanti,
^^

Kamis, 07 Mei 2009

dari orang sekitarku,

aku belajar bekerja keras dari mamaku,
aku belajar mandiri dari papaku,
aku belajar tetap semangat dari kakakku,
aku belajar selalu ceria dari adik-adikku,
aku belajar menghargai orang lain dari sahabatku,
dan aku belajar tentang cinta, dari sayangku,
^^

daleeem banget,

kita tidak akan pernah yang namanya kehilangan untuk seorang sahabat,
jika mereka hilang, kenapa sekarang kita masih utuh?
klo kmu memang merasa kehilangan sosoknya,
usahakan ingatlah semua perkataan baik yang pernah diucapkannya,
maka dia tidak akan pernah hilang dari hatimu,
^^

(ini kata salah satu sahabatku, hhehe)