Pages

Sabtu, 18 Februari 2012

kepergian,
lambaian tangan atau salam perpisahan
selalu seperti tak punya perasaan.
apalagi jika kau melakukannya tanpa pesan.

tapi waktu, semua akan berlalu.
yang tersisa tinggallah kenangan.
depapepe: duo guitarist.
jika guitarist dan violinist disatukan, apa jadinya?

adikku hilang?

alarm di telepon genggamku berdering.
waktu menunjukkan pukul 11.
saatnya menjemput adik kecilku di sekolah.
ganti baju, ambil motor, melaju ke sekolahnya yg sebenarnya tak jauh dari rumah.
sesampainya di sana, dia tak tampak.
ku dekati salah dua sahabatnya, Talita dan Astrin.
"dek, tau Salsa dimana ga?"
"wah ga tau mbak." jawab mereka.
aku keluar, ke tempat penjual jajanan, siapa tahu dia lagi jajan.
ah ga ada.
coba ke UKS, apa jangan-jangan dia sakit.
emm, ga ada juga.
coba ke kamar mandi, dia lagi pipis mungkin.
tapi ga ada juga.
wah, aku mulai khawatir.
kemana dia? aku sudah memikirkan yg tidak-tidak.
dia cantik, dan sekarang lagi musim penculikan.
oh no!
baliklah aku ke kelasnya, tanya pada teman yg lain.
setelah bertanya pada beberapa orang, semuanya bilang "nggak tau mbak."
tapi akhirnya ada satu orang yg menjawab agak berbeda.
"mungkin udah pulang kali mbak, soalnya tadi dia bawa tas keluar."
oke, jawaban bisa diterima.
aku coba pulang dulu ke rumah.
dan sesampainya di rumah:
jeng jeeeng.
dia udah duduk manis di depan tivi sambil makan jajanannya.
aku sapa, dia hanya nyengir lebar.
"lagi pengen pulang sendiri mbak. lha Salsa mau telpon dari rumah, hp nya mbak asti malah ga di bawa."
mau marah kenapa tidak menunggu saja, atau kenapa tidak bilang dari awal, tapi aku urungkan.
bagaimana bisa aku marah, padahal di dalam hati aku bersyukur dia selamat tidak kenapa-kenapa.
haha, dasar.
baru tahu rasa nanti kalau aku gantian yg mengusilinya.

berteman dengan kegagalan

"mumpung masih mahasiswa,
teruslah melakukan kesalahan.
dan teruslah belajar dari kesalahan itu."
(Papa)