Pages

Minggu, 09 November 2014

kampus gajah






ada sebuah cerita dari negeri para gajah.
alkisah, di sana terdapat sebuah sekolah gajah paling megah di seluruh penjuru negeri. banyak sekali gajah yang berjalan jauh demi bersekolah di sana. kampus gajah namanya.


pada suatu hari, akan tiba saatnya kampus gajah melahirkan anak-anak didiknya yang sudah selesai menempuh studi di kampus prestius itu. hari lahir sang gajah, itulah cara mereka menyebutnya. hari di mana kampus gajah akan melepas para gajah yang terdidik untuk kembali ke hutan belantara yang konon sulit dipecahkan dengan teoritika dan segala macam tetek bengek bangku kampus yang penuh hitungan rumus.


namun, urusan ini mejadi sangat memprihatinkan. beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali gajah yang merasa tidak sanggup, bahkan sejak jauh-jauh hari sebelum kelulusannya, untuk kembali ke hutan belantara.


hari lahir sang gajah tak lagi penuh suka cita. penduduk belantara begitu rindu kehhadiran gajah di tengah-tengah mereka untuk mengusir rasa takut dari serbuan harimau atau musuh predator lain, tapi para gajah justru..


para gajah justru berlomba-lomba mendaftarkan diri ke kebun binatang. rela menjadi hewan peliharaan kebun binatang sehingga semuanya terjamin. makanan, kesehatan, dan segala hal yang diinginkan gajah selain satu hal: kebebasan.


ada pula gajah yang malah berlomba mendaftar menjadi gajah sirkus. rela diperas tenaganya demi mengenyangkan perut para bosnya. yang penting hidupnya aman, makanan aman, kesehatan aman, asal si gajah tidak melawan ketika diperintahkan.


dari sekian ribu gajah yang dilahirkan oleh kampus gajah, bisa dihitung jari jumlahnya yang mampu bertahan di belantara. beberapa gajah mati dalam perjuangannya di belantara. namun semua tahu, sang gajah mati terhormat. itu pengakhiran yang baik, bukan?


sedikit dari mereka yang kemudian menjadi kawan dekat para penghuni hutan yang lain. mereka adalah gajah yang kemudian menjadi pelindung hutan. walaupun hidup di hutan yang penuh ketidakpastian, paling tidak kehadiran gajah membuat para penjarah semakin sulit menebang pohon. hal ini membuat para monyet begitu gembira.



mereka selalu senang hati memetikkan buah pisang untuk sarapan pagi sang gajah. para burung dengan riangnya mematuki kutu di tubuh gajah ketika merumput. sang macan tak berani mendekat, butuh kekuatan lebih untuk menaklukan binatang yang ukurannya beberapa kali ukuran tubuhnya itu. lebih dari itu, semua warga belantara tahu, gajah tidak makan daging. itulah rasa aman yang membuat warga belantara begitu percaya kepadanya.


minggu depan adalah hari lahir sang gajah. kampus gajah telah menyiapkan pesta besar. tetapi warga belantara cemas tidak karuan. beberapa tahun terakhir, tidak ada lagi gajah yang kembali ke hutan.


sementara di hari yang tak jauh dari itu, kebun binatang dan sirkus membuka lowongan besar-besaran. dengan iming iming kesejahteraan dan keterjaminan hidup, mereka berusaha merekrut para gajah untuk menjadi mesin uang yang paling cerdas.


hari ini aku masih menjadi gajah kecil. aku seperti terbawa arus. aku ingin kembali ke belantara, atau menjadi gajah sirkus?



















"karena aku mencintai yang sewaktu-waktu pergi, yang sewaktu-waktu hilang. aku belajar cara melepaskan. aku belajar bagaimana menyikapi kepergian. selalu siap dengan kehilangan. sebab aku, sejatinya tidak pernah memiliki apa-apa. Tuhan hanya menitipkanmu untuk aku cintai."












sepi







setiap manusia adalah kekosongan, mereka saling mengisi satu sama lain. sekalipun terlihat ceria dan berparas cerah kala bersama, tidak seorang pun tahu bagaimana dirinya saat sendiri.



di waktu dia sendirian duduk di dalam kamar, sendiri sewaktu menunggu bus yang tak kunjung datang, sendiri dalam antrian, sendiri waktu berada di tengah keramaian.



setiap orang adalah kesepian. menutupi kesepiannya dengan berjumpa teman dekat serta kerabat. manusia selalu mencari cara untuk membunuh kesepian. entah dengan bercanda atau bicara di dunia maya.


tulisan adalah kata kata kesepian. suara yang tidak keluar dan didengar siapapun. berbicara dengan diri sendiri, atau mungkin mendengarkan diri sendiri. kesepian adalah keniscayaan.



ketika lahir seorang diri, mati pun seorang diri. kesepian ketika orang-orang dekat pergi, ketika waktu kebersamaan telah habis, dan ketika matahari tenggelam setiap hari.


orang yang terbiasa dengan sepi akan jatuh cinta pada kesepian. menyukai waktu-waktu tidak diganggu orang, menyukai perasaannya yang menjadi sendu, dan kesepian itu pun menjadi candu. agak mengherankan memang ketika seseorang begitu menikmati kesepian.



laki laki yang terlihat begitu gagah pun sejatinya adalah makhluk kesepian. perempuan setegar apa pun, juga makhluk yang kesepian. kesepian yang hidup di dalam hatinya.



aku bertanya pada orang yang berlalu lalang,"dengan apa mengisi kosong? dengan apa membunuh sepi?"


orang-orang pun menjawab, "dengan orang lain."


aku menjawab,"aku tidak suka orang lain masuk ke dalam hidupku."


mereka menjawab lagi, "jika begitu, jadikan dia tidak lagi sebagai orang lain dalam hidupmu."








pemahaman







segala hal akan dipahami berbeda oleh masing-masing orang, tergantung latar belakang, pengalaman masa lalu, tujuan, nilai-nilai yang dianut, dan hal-hal lain dari orang tersebut.


maka, ketika kita mengeluarkan isi pikiran kita untuk menanggapi sesuatu dengan menyalahkan apa yang sedang ditanggapinya itu, setidaknya kita telah satu langkah tidak menjadi bijak.


menyalahkan dan membenarkan adalah proses analisis yang panjang dan haruslah terbukti kebenarannya. kebenaran hakiki hanya ada satu, sementara kebenaran manusia itu banyak macamnya.


kesalahpahaman terjadi justru karena setiap orang bersikeras dengan pemahamannya masing masing tanpa mau mendalami dan mempelajari sebab yang menjadi alasan seseorang memiliki pemahaman yang berbeda.


aku belajar menyampaikan sesuatu dan aku belajar pula melihat sesuatu dari banyak sudut pandang dan pemahaman. meski aku memiliki pemahaman sendiri, aku harus mempelajari pemahaman lain agar pikiranku tidak menjadi sempit. agar aku tidak selalu membenarkan diri sendiri, agar aku tidak mudah menyalahkan.