Pages

Sabtu, 09 Agustus 2014

nyaris mustahil





setiap kali aku sedang merindukanmu
aku pergi ke tempat itu
dan harapanku cuma satu:
tidak sengaja bertemu denganmu.


tapi itu konyol sekali..




penantian





mari kita duduk dan bicara sebentar.
bagimu, al, apakah arti sebuah penantian?
apakah penantian sebuah kesetiaan?
ataukah berarti sikap yang menunjukkan kebodohan?
bagiku, mungkin keduanya.


al, aku menulis catatan ini sebagai bagian dari penantianku.
apa yang kunanti, sebenarnya?
tidak lain adalah kesempatan untuk bertemu lagi denganmu.
aku tahu mungkin yang aku harapkan adalah nyaris kemustahilan.
atau barangkali keajaiban.
dan seperti banyak keajaiban, ia tak terjadi manakala kita sangat mengharapkannya.


jadi, apa arti sebuah penantian bagimu, al?
apa kamu melakukan hal yang sama dengan yang kulakukan?
apa kamu juga menunggu kesempatan itu?
apa kamu juga menanti untuk bertemu denganku lagi?


malam itu di solo langit begitu cerah.
tampak jelas bintang-bintang dan bulan sedang purnama.
tahukah kamu, al, cahaya yang dipancarkan bintang-bintang
adalah cahaya yang berasal dari masa lalu.
artinya, pada saat aku dan kamu melihatnya,
bintang-bintang itu sudah lama tidak ada di sana.
mereka sudah mati. mereka adalah masa lalu.


seperti kamu dan aku.


rasa sayang





pada satu titik, cinta akan habis tergerus. dan yang tersisa adalah sayang.
itu konsep yang aku reka-reka sendiri.


cinta, menurutku, adalah hasrat untuk memiliki.
sementara sayang, adalah keinginan untuk menjaga.
pada kondisi yang tidak bisa kujelaskan,
sayang berada pada pengertian yang lebih serius daripada cinta.
cinta sesaat, sayang selamanya.
cinta liar berapi-api, sayang tenang bagai air.
cinta menggebu-gebu, sayang cenderung meredam.


pada usiaku yang ke 20,
entah mengapa aku mengira mama dan papa tidak lagi saling cinta.
aku sering melihat mereka bertengkar.
mereka berselisih untuk hal-hal kecil,
sesuat yang sebelumnya tidak pernah ku lihat.
namun hingga kini, hingga aku menuliskan ini,
mama dan papa masih bersama,
masih lebih banyak akurnya daripada berselisihnya.
mengapa? karena kupikir mereka masih saling sayang.


cinta akan tergerus waktu, sementara rasa sayang tidak.
masih tersisa rasa sayang di dada mama dan papa.
karena itu mereka masih bersama.