niatnya bangun lebih pagi, tapi malah kesiangan.tanggung jawab harus selesai sebelum jam delapan.
siapkan semua, untuk bekal perjalanan.
ransel.
minum.
uang secukupnya.
dan satu buku cerita.
cukup 15 menit, bertemu teman perjalanan.
ayo kita berangkat kawan.
tapi tunggu!
aku tertinggal di belakang.
kayuh dan terus kayuh.
bermaksud menyamakan kecepatannya.
sampai setengah jalan, kita bertukar.
bertukar pengalaman, juga bertukar penderitaan.
tapi tenang kawan, kau tetap yg terdepan.
diam, tak banyak pembicaraan.
hanya pikiranku saja yg berbicara macam-macam.
kau ajak ku ke duniamu lagi yang ku pikir berbeda dengan duniaku kelak.
aku tak tahu, hanya saja aku yakin kau jauh lebih kuat dari yg terlihat.
lanjut ke target utama, masjid kubah emas dan masjid-yg-tak-tahu-apa-namanya.
yang dulu sebagai tempat pembuatan film ternama.
mampir sejenak, segarkan wajah.
kau bilang mukaku merah.
tapi tenang, aku merasa baik-baik saja.
perjalanan selesai, saatnya kita pulang.
melewati jalan baru, mengamati hal yang baru.
pasar yg menjual bermacam-macam.
"nyari apa dek?"
"tidak bu, cuma lihat-lihat."
ayo cepat, kita harus sampai di tempat awal sebelum jam sebelas.
sabarlah, sepertinya tubuhku mulai kehabisan kalori.
ahh! es kuwut.
terima kasih sudah mentraktirku.
tahu saja aku belum makan apa-apa dari pagi.
Glukosa terisi, mari kita melanjutkan misi.
kayuh dan terus kayuh.
tapi frekuensi kayuhanku makin lama makin menurun.
ternyata metabolisme glukosa tak secepat yg ku kira.
haduh, untuk apa kau rekam?
aku lagi tak karuan.
semangat asti.
tinggal sebentar lagi.
akhirnya sampai, tepat sebelum jam sebelas.
oh itu dia sudah pulang.
aku bawa tas nya, kamu bawa orangnya.
sama-sama berat.
aku sampai, kau pamit.
ada urusan lain.
buka pagar, buka pintu, masukkan sepeda.
bruk! jatuhlah tubuhku di kursi ruang tamu.
tak tahu bagaimana tampangku saat itu.
tapi aku senang, terima kasih.
inilah perjalanan versi kedua setelah 28 Februari 2008 saat itu.
penunggang sama, tunggangannya yg berbeda.
selesai.
