Pages

Minggu, 10 Agustus 2014

rindu





ah..tiba tiba rasanya rindu..


rindu obrolan hangat di beranda di sela sela sirup merah favoritku saat menyuguh dia datang. rindu perasaan hangat yang selalu membuncah hanya dengan melihat senyum dan mendengarnya memanggil nama saya dengan halus. rindu omelan omelannya yang selalu muncul saat saya terlambat makan dan malas minum obat. rindu dengan entah bagaimananya ia selalu bisa memperlihatkan hal manis dari setiap masalah saya. rindu perasaan dimana si sahabat saya akan berkata "kamu ada cerita apa hari ini?". rindu mengulur sore bersama walau hanya bertukar tanya nanti sore mau buka puasa dimana. rindu dengan hati yang bertaut walau dalam keheningan, hening yang rasanya nyaman sekali. rindu kerutan di pinggir matanya ketika ia tertawa.


rindu betapa bersemangatnya ketika dia bercerita tentang ide idenya yang terkadang sulit saya ikuti. rindu tepukan lembut di punggung yang rasanya seperti dorongan penyemangat. rindu caranya menularkan kedewasaan padaku yang kadang saya benci, karena memang beberapa orang (seperti saya) terlalu keras hatinya untuk berubah dan bisa, salah satunya cara adalah dengan teguran keras. rindu betapa tetap setianya walaupun pertanyaan khawatirnya sering kubalas dengan diam. rindu bagaimana ia mengajarkan saya bahwa Tuhan yang akan mencukupkan segalanya, jadi tak perlu cemas dalam hidup karena semua sudah diaturNya. dia mengajarkanku cara berserah. rindu akan kalimat sesimpel "ma'an najah firda".


aaah..jadi rindu sekali rasanya.
muluk muluk yah..klise dan gombal sekali rasanya.













"aku rindu pada hari yang melelahkan, dimana sang waktu menyeret ragaku, memaksaku melupakan banyak pertanyaan. misalnya mengapa aku disini, dan sampai kapan."