Pages

Kamis, 14 Maret 2013

pada awan yang mengapung rendah itu



pada awan-awan yang mengapung rendah itu,
teruntuk langit, pohon kelapa menitipkan rindu.

lalu kepada apakah ku titipkan rinduku kapada kamu?
sementara di sini, para awan terbang tinggi-tinggi.
takut tertusuk ujung-ujung menara telekomunikasi.

lalu dengan cara bagaimanakah aku larungkan rasa ini terhadap kamu?
sementara kata-kata yang aku punya adalah tidak mampu.

surat cinta untuk 8 mata angin


kalau kalian sudah menemukan tempat untuk berlabuh pada dermaga masing-masing,
lantas masihkah kita tetap bisa melanjutkan perjalanan bersama lagi?
yang pada akhirnya pun kita akan memilih jalan masing-masing.

aku tak tahu bagaimana nanti.
tapi sepertinya aku tidak bisa berlabuh segera.
aku ingin menjadi yang terakhir berlabuh.
aku tidak bisa mengkhianati persahabatan kita.
bukan, bukan menuduh kalian mengkhianati.
tapi jujur aku merasa sangat kesepian
melihat kalian berlabuh satu-satu.
meski senyum tulus selalu ikut serta akan keberanian kalian berlabuh.

menemukan sahabat dan saudara
yang membelaku dan menolongku mati-matian
juga memahamiku tanpa perlu kujelaskan seperti kalian bertujuh,
merupakan harta terbesar yang ku miliki.
dan akan ku jaga sampai mati.

barangkali ke depannya kita tidak akan bisa bersama lagi seperti dulu.
kemarinpun membuatku sadar,
bahwa suatu saat kalianpun akan pergi meninggalkanku
meski persahabatan akan terus terjalin,
tapi semua memang tak bisa sama lagi.

perjalanan kita tak bisa lagi berdelapan.
rencana perjalanan yang belum pernah dilaksanakan karena jadwal yang bentrok,
tentu akan bertambah bentrok dengan begitu banyak kebutuhan dan kepentingan yang lain.

cerita 8 mata angin akan selamanya menjadi cerita
tanpa bisa kita wujudkan sama sekali.
semua memang tak bisa sama lagi, sahabat-sahabatku sayang.
maafkan aku.

namun persahabatan ini akan terus ku simpan
dan ku jaga sampai mati.
cerita-cerita petualangan fiksi 8 mata angin akan ku buat lebih banyak lagi.
untuk merekam dan menjaga semangat 8 mata angin.
karena hanya dalam hati dan imajinasi,
kalian bertujuh tidak pernah berubah, teman-teman baikku.
entah seberubah apapun kondisi dan keadaan yang terjadi di muka bumi,
kalian bertujuh akan tetap sama
di hati dan pikiranku, sahabat dan saudaraku sayang.

salam sayang,
barat.


want you? or will you?


asal kau tahu, antara mau dengan benar-benar mau itu ada sebuah jurang yang besar.
perbedaan itu sangat mendasar.
I want dan I will dalam bahasa inggris menunjukkan perbedaan dalam penggunaannya, merupakan contoh sederhana.
I want menunjukkan aku mau, tapi masih berupa keinginan saja.
kalau I will menunjukkan aku akan, menunjukkan sikap sudah direncanakan meski masih ada ketidakpastian.
Untuk lebih pasti lagi, I am going to, untuk melakukan sesuatu dengan yakin kepastiannya.


Muhammad #2


wahai Rasulullah
jika nanti kau benar hadir di depanku
bolehkah aku menatap lamat-lamat wajahmu?
bolehkah aku memeluk walau aku bukan muhrim mu?
bolehkah aku duduk berdua berbincang denganmu?

wahai Rasulullah
jika nanti kau benar menanyakan kabarku
bagaimana aku harus menjawabnya?
bagaimana aku harus menata hatiku agar tak gugup?
bagaimana aku harus meminta maaf karena telah menjadi anak yang nakal?

wahai Rasulullah
jika nanti itu benar-benar dirimu
pantaskah aku?
beranikah aku?
untuk sekadar melangkah mendekati bayangmu
untuk sekadar mengambil sejumput senyum mu untuk hari-hariku


Muhammad #1


bagaimana perasaanmu 
bila kau bermimpi
kau sedang duduk di bawah pohon
lalu ada seseorang yang tidak kau kenal
berlari ke arahmu
lalu dia terengah-engah
berkata padamu di antara nafasnya:

 "hei, kamu kemana saja? Rasulullah mencarimu. Beliau menanyakan kabarmu"

akan bagaimana perasaanmu?
harus bagaimana perasaanku?

yang ada tubuhku malah gemetar epistaksis.