Pages

Kamis, 04 Oktober 2012

“Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu”

duduk

Kita berdua saja duduk.

Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput,
Kau entah memesan apa.

Aku memesan kicau burung di segerombol awan,
Kau entah memesan apa.

Tapi kita berdua saja duduk.

pada suatu pagi

aku belum pernah terjaga sepagi ini,
mengapa embun berjuntai tepat dibalik bayang-bayang pohon
dalam kelam diam di ujung sana?

aku belum pernah terjaga sepagi ini
mengapa rindu menetes satu-satu, 
tak bisa kurasa, tak bisa kuseka, kutanya kenapa?

daun itu diam tak goyang,
tenang bersama bayang dari pohon rindang di seberang jurang,
mengapa cemas tak juga terlepas?
meski pagi sebentar lagi
meski malam sudah hampir hilang dari tadi

aku belum pernah terjaga sepagi ini
tiba-tiba aku ingin menjelma
menjadi embun yang menjuntai tepat dibalik bayang-bayang pohon
dalam kelam diam di ujung sana

biarlah nanti aku beri sejuk pada bumi,
lalu pergi diam-diam sebelum mentari

“kenapa hari ini cerah sekali?”
katamu waktu kau terjaga nanti!