Pages

Minggu, 26 Januari 2014

minggat



aku tahu sekarang,
rumah sakit kupilih sebagai rumah kedua ku.
jadi jika suatu saat,
aku diusir dari rumah orangtuaku
atau digusur oleh ibu kosku,
maka di sinilah aku, merantau ke rumah sakit.

bayangkan,
satu. tidur di selasar lorongpun aku tak diusir.
dua. tersedia toilet bersih yang gratis, air gratis, juga listrik gratis.
tiga. akses angkutan kota mudah karena rumah sakit selalu berada di pinggir jalan besar.
empat. makanku pun terjamin, tersedia berbagai macam menu makanan yang bergizi, yang jika uangku habis, aku bisa mengutang dulu.
lima. aku tak perlu membersihkan apa-apa. lantai lorong alas tidurku disapu dan dipel setiap hari, toilet tempatku buang hajat pun sudah otomatis dibersihkan setiap hari.
enam. di tempat-tempat tertentu tersedia wifi yang dengan gamblang memberiku koneksi untuk melanglang buana sesuka hatiku.
tujuh. dan yang terpenting, tersedia perpustakaan besar yang bisa ku masuki setiap hari, dengan segala koleksinya yang tak akan pernah selesai ku baca seumur hidupku.

nah, lihatlah, betapa hebat bukan rumah keduaku?
jadi seharusnya tak ada lagi alasan untukku, untuk mengeluh.
seharusnya begitu..


puisi manis



aku akan tetap mencintainya
walaupun dia
terkadang egois
terkadang terlalu koleris
kurang romantis
dan sering membuatku masokis

tetapi dia
yang membuat hidupku terasa lebih manis

hahaha