Pages

Rabu, 15 Juni 2011

I have so much to say but you're so far away...

insyaallah terbaik

Mau apa kata orang,
aku yakin, insyaAllah ini keputusan yang terbaik,
terbaik untukku, terbaik untuknya,
tak ingin lagi berbohong pada kedua orangtuaku,
tak ingin lagi berkutat dengan perbuatan dosa,
aku ingin dekat pada Allah,
ingin sekali,,

maaf jika aku telah menduakanMu selama ini,
aku yakin ini yang terbaik,
tarik aku kembali erat dalam dekapanMu ya Allah,
aku ingin kembali,,

interpretasi hasil EKG



Gelombang P: menunjukkan depolarisasi atrium. Tingginya tidak boleh lebih dari 2,5 mm.

P-Q interval: diukur dari permulaan timbulnya gelombang P sampai permulaan QRS kompleks. Ini menunjukkan lamanya konduksi atrio-ventrikuler. Nilai P-Q interval ialah: 0,12-0,20 detik.

QRS-kompleks: menunjukkan waktu depolarisasi ventrikel dengan waktu 0,08-0,10 detik.

Gelombang T: dihasilkan oleh proses repolarisasi ventrikel. Panjang gelombang T biasanya 0,10-0,25 detik.

QT interval: dari permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang T. Menggambarkan lamanya proses listrik pada sistole ventrikel (duration of electrical systole), yaitu antara 0,40-0,44 detik.

LEAD di EKG





Ada 12 macam lead di EKG teman,

3 macem Laed standar
Lead 1: terminal negatifnya di tangan kanan, terminal positifnya di tangan kiri
Lead 2: terminal negatifnya di tangan kanan, terminal positifnya di kaki kiri
Lead 3: terminal negatifnya ada di tangan kiri, terminal positifnya ada di kaki kiri

6 macem lead prekordial / lead dada
V1: di SIC 4 linea parasternal kanan
V2: di SIC 4 linea parasternal kiri
V3: di antara V2 dan V4
V4: di SIC 5 linea midklavikularis kiri
V5: di SIC 5 linea axillaris anterior kiri
V6: di SIC 5 linea axillaris medialis kiri

Dan 3 macem lead tambahan
AVR: terminal positifnya pada tangan kanan
AVL: terminal positifnya pada tangan kiri
AVF: terminal positifnya pada kaki kiri

Walaupun keliatannya ribet, tapi jika kita bisa berdamai dengan cara baik2, EKG insyaAllah mudah dipahami kog, percaya deh :D

tak seperti yang kita kira




Kita mengira anak kita menurut, padahal sesungguhnya mereka hanya takut,

Kita mengira anak kita hanya diam, padahal sesungguhnya mereka memendam dendam,

Kita mengira anak kita nakal, padahal sesungguhnya mereka hanya kelebihan akal,

Kita mengira anak kita lari, padahal sesungguhnya mereka hanya minta kita peduli,

peraturan tanpa teladan



Memaksa anak untuk tidak menonton TV, padahal kita asyik nonton sendiri.

Memaksa anak untuk membaca buku, padahal kita tidak pernah menyentuh buku.