Pages

Sabtu, 19 Februari 2011

HUT kota Solo ke-266





Saksikan Karnaval Pembangunan dengan tema "SOLO SEJUK SEJAHTERA" pada hari Minggu tanggal 20 Februari 2010,
Start pukul 15.00 WIB dari lapangan kota barat, finish di balaikota Surakarta,
Serta Launching Railbus dan Bus Wisata di Loji Gandrung, 20 Februari 2011 pukul 15.00 WIB.

ngarsopuro SOLO


Ngarsopuro is an area in front Mangkunegaran Palace which once lined less organized electronics stores and the Triwindu antique market. Since 2009, this area has been renovated to become a place that is very beautiful and interesting to visit.

The renovation has successfully changed the condition of the area, which was less organized to well organized. Triwindu market has been renovated and now become traditional market with ethnic building. The name Triwindu is changed to Windujenar Antique Market. This area is installed with paving, seating, a variety of sculptures and paintings. It becomes the best site for people to interact with each other. At weekend, the area became more lively and interesting place to visit because there is a night market that sells a variety of Solo souvenir items.

SOLO punya bus tingkat !




Solo - Bus Tingkat kota Solo yang rencananya akan diresmikan pada saat perayaan hari jadi kota Solo yang ke 266, secara resmi tiba di rumah aslinya yakni kota Surakarta pada Selasa (15/2) dini hari kemarin. Bus tingkat berwarna merah untuk wisata ini didatangkan langsung dari Magelang yang menjadi tempat perakitannya, dan memakan waktu hingga enam jam perjalanan melewati jalur Magelang - Yogyakarta - Solo. Kini bus tingkat untuk wisata pertama kali di Indonesia ini pun sedang diparkir di areal kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta.

Kepala Dishub Surakarta, Yosca Herman Soedrajat mengatakan, perjalanan memakan waktu yang cukup lama itu disebabkan oleh banyaknya rintangan seperti kabel dan ranting pohon. “Kami berangkat Senin malam, sampai di Solo Selasa jam tiga dini hari. Kendalanya itu dahan atau ranting pohon serta kabel yang dapat mengenai bus, sehingga berulang kali kami harus berhenti sesaat untuk melewatinya. Kebetulan kami juga membawa petugas dari PLN dan DKP,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/2).

Menurutnya, perjalanan Yogyakarta hingga sesampainya di kota Solo justru tidak mengalami kendala. “Yang sulit itu malah saat begitu keluar dari pabriknya, terutama ketika melewati jalan di Muntilan. Jalur Magelang-Yogyakarta yang biasanya sering terputus akibat luapan lahar dingin Gunung Merapi juga ternyata aman,” lanjutnya.

Sementara untuk langkah selanjutnya dengan telah tibanya angkutan transportasi wisata terbaru di kota Solo ini, Yosca mengaku akan dilakukan test drive sebelum dipamerkan dan uji coba selama satu bulan untuk pematangan. “Jumat atau Sabtu besok kami lakukan test drive dengan melewati jalan-jalan protokol di kota Solo seperti jalan Slamet Riyadi, Jend. Soedirman, Ir. Sutami, Dr. Radjiman, dan sebagainya. Lalu pada hari Minggunya diresmikan langsung oleh Walikota bersamaan dengan Railbus saat kirab budaya perayaan hari jadi kota Solo,” Terangnya.

Saat dikonfirmasi mengenai nama yang akan melekat pada bus ini, pihaknya mengaku tidak berwenang soal pemberian nama. “Soal namanya apa nanti tergantung Pak Walikota yang akan menamainya, nama pada Railbus pun juga demikian nantinya. Akan tetapi untuk slogan Solo The Spirit of Java tetap akan terpampang,” pungkasnya.

Secara fisik bus tingkat ini terlihat unik dan menarik, pasalnya jendela pada bagian lantai dua yang terbuka sehingga tidak ada kaca yang menghalanginya. Artinya nantinya penumpang yang berada di lantai atas bus tingkat ini, akan dapat langsung menikmati langsung pemandangan luar tanpa ada penghalangnya. Setidaknya dengan adanya transportasi massa terbaru terutama untuk wisata di kota Solo ini, akan menjadi saksi sejarah di Indonesia. Bahwa kota Solo akan menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki bus tingkat wisata.