Pages

Senin, 16 Maret 2015

simposium sumpah dokter 189: epidermic.






Alhamdulillah simposium epidermic yang udah disiapin dari berbulan-bulan yang lalu bisa selesai dengan lancar, bisa happy ending.

ini panggungnya. simpel ya, tapi manis. suka sama desain panggungnya.

ini sebagian panitia di simposium hari pertama: sabtu, 14 maret 2015. sebagian yang lain masih koas. karena ada beberapa bagian yg enggak ngijinin koasnya buat bolos, hihi, termasuk saya.

ini panitia di hari yang kedua. lebih rame kan ya.

ini pas evaluasi panitia selesai acara. capek, tapi seneng, Alhamdulillah. yang tadinya cuma nargetin dapet peserta 600 orang, akhirnya pembeli total di akhir mencapai 755 orang.


ini ada dhida, ada mbak icha, ada nimas, ada nurul juga. makasih dhida nurul yg udah sabar ikut acaranya selesai ampe maghrib bangeet. hehe, makasih yaa.



sekiaan, sampai jumpa di cerita selanjutnyaa :D






mr.pancake






Tuan, kamu membuat manisnya kue ini ga ada apa-apanya dibanding sama manisnya kamu, orang yang duduk di depan, yang nemenin aku makan.




tas eles.







kemaren abis bongkar bongkar kamar, akhirnya ketemu lagiii sama tas ini.
rasanya udah lamaa banget. jadi keinget masa masa muda dulu. masih berangkat les sore-sore..bawa papan ujian buat ikut tryout sana sini..buat nyoba ujian masuk universitas sana sini..eh akhirnya keterimanya di FK UNS. hehe, Alhamdulillah ya, ga kerasa dikit lagi udah mau lulus jadi dokter.






kabarnya jeon.





dulu, pas jeon masih muda, badannya genduuut. bulet gitu kayak ikan buntal.

eh..sekarang udah tuwek. udah penyet badannya karena sering dibuat temen tidur, hehe.

jeon yang sabar ya naak..kamu harus kuat.



perjuangan.






setiap masa memiliki perempuannya.
setiap perempuan memiliki perjuangannya.
setiap perjuangan memiliki penerusnya.
setiap penerus memiliki perjalanannya.
setiap perjalanan memiliki penemuannya.
setiap penemuan memiliki pelajarannya.


yang diajarkan eyang buyut kepada eyang:
perjuangan melawan penjajah dan penghinaan.
yang diajarkan eyang kepada ibu:
perjuangan melawan kebodohan dan kemiskinan.
yang diajarkan ibu kepadaku:
perjuangan melawan kebatilan dan godaan setan.
yang aku akan ajarkan kepada anak-anakku:
perjuangan melawan diri sendiri.




kepercayaan.





kepercayaan itu berat, tapi meringankan.
meringankan yang percaya.
meringankan yang dipercaya.
bersyukurlah karena bisa percaya.
bersyukurlah karena dipercaya.






kita





tiba-tiba kata "aku" dan "kamu" berubah:
menjadi "kita"


:)


betapa beruntungnya menjadi kita ini.
bukan aku beruntung karena bisa bersamamu.
atau bukan kamu beruntung karena bisa bersamaku.
kita beruntung karena bisa bersama.
karena kita dipilihkan perasaan yang sama.
lalu yang lain kita usahakan - juga sama sama.


kita adalah rahasia untuk kita.
kita adalah hadiah untuk kita.
kita adalah bahagia untuk kita.


seru sekali.
hanya kita yang bisa mengerti.
hanya menjadi kita yang bisa begini.





kadang.





kadang kamu harus berjuang sendirian.
kadang kamu harus berjuang dalam kesepian.
kadang kamu harus bersabar memandang bintang-bintang yang bersinar.
kadang itulah makda sebuah pengabdian.