Pages

Minggu, 15 Januari 2012

ternyata benar,
hatimu tak sesederhana lisan yg terucap.

five people

Jika kamu punya orang berarti di detik-detik terakhir UAN dan UASmu saat SMA,
maka aku juga punya.
Selain sahabat utamaku (Nuri, Laily, Naila, Inez, dan Amel), ada 5 orang lagi di sini.
Mereka adalah Priyo, Fajar, Ferry, Andhika, dan Eka.
Semuanya dengan spesialisasi masing-masing.
Priyo yg ahli di bidang matematika,
Ferry kimia. Fajar biologi. Andhika fisika. dan Eka di bidang bahasa, baik bahasa indonesia, maupun bahasa jawa.
Ilmu yg aku "curi" dari mereka berlima, aku bagi ke teman-teman yg lain. Bisa dibilang seperti ilmu turun temurun, haha.
Terima kasih untuk semua pihak terkait yg membuatku semangat hingga detik-detik terakhir SNMPTN.
Terima kasih juga untuk pihak-yang-aku-ingin-sekali-belajar-bersamanya yg tak bisa ku sampaikan di sini.
Walaupun sekarang tak ada lagi di antara kita yg bergerak di bidang yg sama, semoga suatu saat kita bisa bekerja sama lagi kawan :)

3 generasi turun-temurun



Di rumahku, ada 2 pohon srikaya sekarang. Yang pertama, itu dari biji srikaya pemberian sahabatku beberapa tahun yg lalu. Awalnya cuma iseng nanem bijinya di halaman depan rumah. Hingga tahun pertama aku tak sadar kalau penanamannya ternyata berhasil.
Sampai suatu hari:
"Pah, itu pohon apa?"
"Pohon sirsak, ga tau siapa yg nanem. Tau kali ya Papa suka sama srikaya."
Well, ternyata penanamannya berhasil! Betapa suburnya tanah indonesia. haha.
Makin ke sini, makin tumbuh besarlah si pohon itu.
Walaupun belum sebesar tubuh induknya yg ada di rumah sahabatku, dia sudah mulai menghasilkan buah walaupun masih dalam jumlah terbatas. Produksi buah itu baru ada di tahun 2011 kemarin.
Mungkin karena buahnya masih terbatas dan ditambah Papa yg suka sama srikaya, di rawatlah bakal buah itu hingga cukup matang, dan besarnya di atas rata-rata. Buah pertama, besarnya hampir sebesar kepala Salsa, menakjubkan.
Dan dari biji buah itu, Papa kembangkan lagi. Pohon yg kedua ini masih kecil, mungkin belum ada satu tahun, dan tentunya belum mulai menghasilkan buah.
Mungkin sekarang musim sirsak lagi kali ya, kemarin si pohon pertama menghasilkan buah lagi. Tapi si pohon agak usil sekarang, si Pohon ini bikin perdebatan kecil antara kedua orangtuaku.
mama: "Pah, buahnya dah mateng itu, petik aja."
papa: "Belum, itu belum cukup besar."
mama: "apanya yg belum besar, dah gede begitu."
papa: "tapi belum sebesar yg kemarin."
mama: "ya terserah, nanti kalo misalnya di ambil orang karena pada kepengen jangan salahin mama lho ya."
papa: "........yawdah ma petik aja"
mama: "nah gitu donk" (dengan senyum penuh kemenangan)
*Haha, aku yg memperhatikan dari balik jendela, hanya bisa geleng-geleng kepala.
Dasar si pohon pertama, cepatlah kau besar nak.

banmal song translation

The day when I first saw you
Your bright smile full of shyness
we’ll get closer after today
Every day, I have heart-fluttering expectations

What I must say to you
How to get you to laugh
I fear it’ll get awkward when I try to hold your hand
All I can do is smile shyly

Hopefully we can speak simply to each other
Even though it’s still awkward and unfamiliar
Instead of saying ‘thank you’
Talk to me in a friendlier way

Hopefully we can speak simply to each other
You walk towards me slowly, step by step
Now look at my two eyes and tell me
I love you

The day when I held your hand
I felt my heart stop beating
I don’t even remember what I said
All I feel is a flutter in my stomach

Hopefully we can fall in love with each other
I’ll never let go of your two hands from my grasp
The light of your eyes, gazing at me
I hope there will only be joyful smiles

We can probably fall in love with each other
We can learn on one another and take care of each other
Looking into your eyes, my two eyes
They’re talking to you
I love you


Jerapah
atau giraffe
atau Giraffa camelopardalis

beruntung mereka tidak ada di sana kemarin,
jadinya aku tak perlu khawatir mereka akan kesepian.