Pages

Rabu, 25 Januari 2012

Jadi anak perantauan yang jauh dari orangtua, harus pinter ngatur uang boy, karena kita ga bisa minta duit ortu semau gundul kita sendiri.

Khusus untuk diriku sendiri, begini pembagiannya:
45% untuk makan (makan cukup 2x sehari)


5% untuk alat mandi dan kebersihan

20% untuk kebutuhan kampus dan beli buku kedokteran (klo ga cukup beli yg ori, fotocopy juga ga masalah)

15% di tabung (jangan lupa sisihkan 2,5% yg menjadi hak orang lain. klo lebih dari 2,5% lebih oke tuh)

dan 15% lagi untuk kebutuhan tersier yang lain. Ini tergantung individu masing-masing mau dipake buat apa. Ada yg buat jalan-jalan, nonton bioskop, beli baju, sepatu, atau mungkin tas juga bisa. Tapi khusus untukku, biasanya ini untuk beli buku cerita boy, bisa komik, bisa novel. Tergantung lagi pengen yg mana.

Tapi pembagian ini ga mutlak harus kayak gini. Disesuaikan dengan keadaan. Klo sekali-kali pengen makan di tempat agak mahal, pengen punya buku yg ori, pengen ikut seminar yg tiketnya ga murah, dan klo ada rencana maen ke tempat yg agak jauh, terpaksa harus ada duit yg dikorbankan. Menekan budget makan, ga jadi beli buku cerita, dan bahkan ga ada uang yg bisa ditabung bulan ini, itu hal yg wajar kawan.
Haha, nikmati hidup saja. Jangan dibawa susah.
everything will be alright.

nasihat keluarga


"Walaupun nanti bukan perempuan yang jadi kepala keluarga, perempuan ikut kerja juga ga apa-apa. biar nanti klo terjadi apa-apa sama suaminya, anak-anak tetep bisa sekolah, ga terlantar mimpi-mimpinya. Tapi inget, istri tetep ga boleh lebih sibuk dari suaminya." (papa, 2012)


"Perempuan itu harus pinter. harus cerdas. Ga boleh males belajar. Ga boleh kalah sama anak laki-laki. Karena seorang ibu lah yg nantinya jadi pendidik anak-anaknya, menjawab pertanyaan-pertanyaan lucu dari anaknya, dan tempat cerita semua permasalahan anaknya." (mama, 2012)

"kita boleh ikut organisasi dan kepanitiaan ini itu, tapi jangan lupain kuliah. Nilai kuliah harus tetep oke. karena yg namanya mahasiswa itu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian harus seimbang. Mumpung masih muda, dan mumpung belum nikah, kita gali potensi sebesar-besarnya, lakuin yg kita suka, belajar sebanyak-banyaknya dari kesalahan. Karena nanti klo udah nikah, kita punya suami yang harus kita patuhin." (Mbak Nadia, 2012)