Pages

Kamis, 23 Oktober 2014

The Script - Superheroes




when you've been fighting for it all your life
you've been struggling to make things right
that's how a superhero learns to fly


when you've been fighting for it all your life
you've been working everyday and night
that's how a superhero learns to fly



manusia-manusia baru
















menjadi perempuan adalah menjadi perantara kehidupan manusia. Tuhan titipkan rahim untuk melahirkan manusia baru di bumi ini. Pantaskah aku menjadi kehidupan pertama bagi manusia-manusia yang akan lahir itu? sanggupkah aku mempersiapkan mereka menjadi manusia-manusia yang baik?





Jason Mraz - 93 Million Miles





just know, that wherever you go, you can always come home.



berhenti bertanya





bisakah kita tidak bertanya-tanya tentang betapa dalam perasaan seseorang? karena dalamnya tidak untuk kita ukur. tidak pula untuk kita salahkan.



bisakah kita tidak bertanya-tanya tentang betapa berat hidup seseorang? karena hidupnya sudah terlalu banyak pertanyaan tentang dirinya sendiri. tugas kita adalah menemani.



bisakah kita tidak bertanya-tanya tentang rahasia hati seseorang? perihal nama yang disimpan rapat di hatinya. karena dia telah berusaha keras untuk menyimpannya. siapa kita merasa berhak memaksanya bercerita.



bisakah kita tidak bertanya-tanya tentang keburukan seseorang? karena setiap manusia itu bersalah. mengapa kita tidak bertanya tentang keburukan kita sendiri.



bisakah kita tidak bertanya-tanya tentang orang lain? dan mulai bertanya tentang diri sendiri. perihal sudah seberapa jauh langkah yang kita buat. bila sudah jauh, berapa banyak langkah yang berarti?








Hujan Matahari







hujan dan matahari adalah perpaduan yang unik. saling bergantung, menjadi sebab akibat. hujan dan matahari memaksa orang-orang berlindung di balik tempat-tempat teduh. hujan dan matahari lahir sebagai sebuah tetes-tetes perenungan, bahwa hidup ini sungguh menyimpan banyak hikmah.


terima kasih untuk siapapun yang telah menjadi hujan dalam hidup saya, orang-orang yang mengajari saya tentang hidup, tentang cinta, tentang pemahaman yang baik. terima kasih untuk setiap orang yang hadir dalam hidup saya meski harus pergi dan tak pernah tinggal lama. datang untuk memberikan pembelajaran yang berharga. pergi pun meninggalkan pembelajaran.


terima kasih juga untuk setiap orang yang menjadi matahari. orang-orang yang memberikan sinarnya, menunjukkan jalan mana yang sebaiknya saya ambil ketika saya tidak tahu arah. terima kasih atas pencerahan yang diberikan melalui berbagi cerita dan tawa.


selamat hujan-hujanan. jangan menghindar. hujan itu rahmat.



-MasGun.







aku hanya berhenti








aku malam ini, adalah aku yang tak lagi mencintai atau kecewa padamu. bagaimana aku kembali mencintai, padahal senja sore tadi lebih indah dari kisah yang kau buat pada hari yang lalu. atau bagaimana aku kecewa padamu, padahal bintang malam ini kerlipnya menentramkan hati.


kamu tak perlu lagi merasa canggung atau merasa perlu melindungi perasaanku ketika aku ada di sekitarmu. tak perlu kamu mencuri pandang lagi ke arahku tentang bagaimana aku terhadapmu. pada tulisan ini aku berterus terang..


aku tak lagi ada pada keduanya. aku malam ini telah berhenti peduli padamu. berhenti peduli tentang dengan siapa kamu pergi, masih sukakah kamu bermain gitar, atau masihkah kamu membaca tulisanku.


bila kamu mau, aku masih akan tetap menyapamu. masih akan tetap menganggapmu temanku. atau aku akan datang pada pestamu dengan seseorang yang lain nantinya. aku tak akan menjauhimu. aku hanya berhenti.



pada akhirnya nanti, kamulah yang akan menjauhi aku. jadi kamu tak perlu khawatir padaku. karena aku berhenti peduli padamu.






waktu itu






apakah kau tahu? hatiku terpaksa harus ku lipat dalam bentuk yang sangat kecil ketika kau menceritakan seseorang yang menarik hatimu.


apakah kau tahu? tenggorokanku kering ketika kau berkata minta didoakan agar suatu saat kalian bisa kembali bertemu.








Minggu, 19 Oktober 2014

apa yang tidak sempat dibahasakan oleh suara






kita bisa melihat kebohongan dari suara, bisa melihat tipu dayanya. tapi tidak pada mata. sebuah pancaran mata sulit menyembunyikan kebenaran.


seandainya mata bisa berbicara hari ini, aku akan mendengar darimu bahwa kamu sedang resah hatinya. diselimuti kekhawatiran tentang masa depan. kamu berbicara tidak perlu ada yang dikhawatirkan, matamu menunjukkan ketakutan. warna suaramu begitu tenang, matamu menunjukkan kekosongan.


suatu hari mata kita bertemu, kamu tertunduk. aku malu. kamu takut menatap orang lain karena takut mereka tahu apa yang kamu sembunyikan.






suatu hari nanti






suatu hari akan ada seseorang yang cukup baik budinya untuk membuat tertarik. cukup luas hatinya untuk tempatmu tinggal. cukup bijaksana pikirannya untuk kamu ajak bicara.


kamu tidak perlu menjadi orang lain untuk mempertahankan seseorang, tetap jadilah diri sendiri. kamu pun jangan menuntut orang lain menerima keadaanmu bila ia memang tidak mampu menerimanya. karena yang baik belum tentu tepat. karena orang baik itu banyak sekali dan hanya ada satu yang tepat.


suatu hari akan ada orang yang cukup kuat kakinya untuk kamu ajak jalan bersama. lebih dari itu, ia mampu menerimamu yang juga serba cukup.






kehilangan hujan






hujan lama tak pernah turun lagi di tanah ini. mungkin ada seseorang yang berdoa enggan diturunkan hujan. lalu Tuhan membuatnya terjadi. langit hanya mendung tak pernah menurunkan rintiknya.


adalah ia yang berdoa kepada Tuhan. ia yang pada hatinya terdapat hujan lebih deras dari hujan manapun, karena ia telah merasa kehilangan orang yang padahal bukan miliknya. adalah ia, hujan yang ia jadikan sebagai saksi hidupnya, turunnya hujan sama saja dengan memutar ulang setiap episode.


kamu kira berapa lama ia akan mulai berdamai dengan dirinya sendiri? sehari, seminggu, sebulan? ia telah belajar berdamai dengan dirinya setiap pagi ia membuka mata. bahkan saat ia memejamkan mata ia berdoa semoga esok ia telah berdamai.


duhai kamu, apa yang lebih menyengsarakan dibanding menjadi musuh bagi dirimu sendiri?


hati adalah sepenuhnya kuasa Tuhan. menumbuhkan atau menghilangkan cinta adalah kehendak-Nya. namun untuk berdamai dengan dirimu sendiri adalah pilihan dan usahamu sendiri.


semoga sore ini turun hujan, agar ia tahu bahwa setelah hujan selalu ada hari yang lebih cerah. agar ia mengerti, kehilangan berarti segera menemukan.














kita seringkali tertuju pada perasaan kita sendiri, hingga lupa bagaimana perasaan yang lain.



aku mengumpulkan keberanianku berhari-hari untuk memutuskan menghubungimu dengan bertanya kabarmu. lalu aku mendapati jawabanmu yang membuat perasaanku sedikit terusik.


aku merangkai kata berulang kali agar aku tak menyakiti kamu atau membuatmu tak nyaman pada apa yang aku katakan. lalu mungkin kamu tak berpikir sama denganku.


aku telah memutuskan menoleh ke belakang, melihat apa kamu masih baik-baik saja, melihat kamu apa masih terus berjalan. lalu kamu malah berkata untuk apa aku berbalik.



aku berpikir ribuan kali tentang kesalahan-kesalahan yang aku buat, lalu aku berniat memperbaikinya. tapi kamu tak mengerti bahwa aku sedang berusaha memperbaikinya.


apa kamu pernah memikirkannya?








setelah hujan berhenti







pada awalnya kita adalah dua orang yang saling tahu dan mengerti satu sama lain. namun setelah hujan berhenti, aku dan kamu adalah orang asing. kita akan berjalan pada tujuan kita masing-masing, yang pada awalnya memiliki tujuan sama.


setelah hujan berhenti, aku akan berjalan dengan cepat menjauh darimu, secepat kamu membuat ngilu hati ini. lalu aku akan berlari sekuat yang aku mampu, melebihi kekuatanmu untuk membuat aku terjatuh pada perasaan lalu yang kamu hiraukan.


setelah hujan berhenti, kamu dan aku adalah orang asing.











lakukan apa yang menurutmu pantas dilakukan. kalau kehadirannya sering membuatmu menahan sakit, maka menjauh adalah pilihan yang tepat.


tidak perlu berlagak menjadi orang dewasa dengan merasa so-so kuat. karena di hadapan cinta, kita sejatinya memang seperti anak-anak yang kehilangan mainan kesayangannya.







Kamis, 09 Oktober 2014

rindu.










mama, papa, asti rindu.





serupa tapi tak sama







aku
ke kiri dan menari
kamu
ke kanan dan berkawan
aku
pergi untuk mencari
kamu
kadang diam melawan
aku
kamu
kita
berbeda tapi serupa
serupa tapi tak sama.






mimpi





aku pernah bermimpi kamu menyusulku ke rumah sakit untuk memperbaiki hubungan.
aku pernah bermimpi kita dijodohkan dan kamu menjadi suamiku.
aku sering bermimpi bertemu denganmu di bunga tidurku.


dan jika aku masih saja bermimpi seperti itu sampai sekarang, dosa kah?





Rabu, 08 Oktober 2014

kamu payah.






kamu payah.
aku kira sore itu saat kamu menyusulku pulang, kamu menyusulku tanpa dia tahu.
tapi ternyata tidak.
dia menangis sama kerasnya dengan tangisanku.
dia terluka sama dalamnya dengan lukaku.


kamu payah.
bagaimana bisa kamu menyusulku secara terang-terangan di depannya?
bagaimana bisa kamu tidak mempertimbangkan perasaannya yg akan terluka?
tidakkah kamu berpikir cukup aku saja yg terluka pada kisah sore itu?
tidakkah kamu berpikir sore itu adalah awal kebahagiaan kalian berdua?
bagaimana bisa kamu membuat dua perempuan menangis sekaligus di satu sore yg sama?
bagaimana bisa kamu membuat dua luka menganga di dua hati sekaligus di satu sore yg sama?


tahukah kamu?
kamu adalah laki-laki terpayah sore itu.
payah.





rindu. tereliye.





apalah arti memiliki,
ketika diri kita sendiri bukanlah milik kita?


apalah arti kehilangan,
ketika kita sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan,
dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?


apalah arti cinta,
ketika kita menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah?
bagaimana mungkin, kita terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci?


wahai, bukankah banyak kerinduan saat kita hendak melupakan?
dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kita dalam rindu?
hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.


ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. 
tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi.
tentang kehilangan kekasih hati.
perihal cinta sejati. perihal kemunafikan.




selamat membaca.





papasan.






kamu berjalan tergesa-gesa dari ujung jalan sana, menunduk seperti sedang memikirkan sesuatu, sesekali kau betulkan letak ransel di bahumu, lalu kamu kembali menunduk. setelah kamu hampir sampai pada tempatku berdiri kamu mendongak dan tersenyum ke arahku, membuatku spontan ikut tersenyum.


sekali dua kali kita berpapasan, tak ada sapaan, hanya senyuman atau anggukan kepala saja. meskipun orang-orang bilang kamu adalah orang yang menyenangkan namun sampai papasan kita yang kesekian aku belum menemukan kebenarannya.


aku sedang memperhatikanmu, mencari kebenaran tentang dirimu yang menyenangkan itu. mencarimu dalam setiap langkah tegap, mencarimu pada apa yang kamu cari.


lalu aku menjadi seorang yang menantikan berpapasan denganmu, memastikan kamu baik-baik saja. memastikan kamu memang orang yang menyenangkan.





sebut saja aku






sebut saja aku penipu,
ketika aku dengan lihai berbohong tentang perasaanku sebenarnya terhadapmu.


sebut saja aku bisu,
ketika aku memilih diam-diam memperhatikanmu dan menyebut namamu dalam doaku.


sebut saja aku pengecut,
ketika sebegitu gugupnya aku walaupun hanya berpapasan dan menatap bayangmu.








siapa







saat senja datang,
apakah bumi yang pergi meninggalkan
atau matahari yang mengucapkan selamat tinggal?


saat purnama tinggi,
apakah bumi yang menatap rindu
atau rembulan yang menatap sendu?


saat hujan turun, 
apakah awan yang berlarian tak sabar
atau bumi yang menyambut riang?


entahlah.


saat dua sahabat lama tak bertemu
siapa yang menunggu, siapa yang datang
jika dua-duanya berpelukan erat.


saat dua musuh berperang
siapa yang memulai, siapa yang mengakhiri
jika dua-duanya sama-sama binasa.


pun, saat sebuah hubungan terputus
siapa yang pergi, siapa yang ditinggal
jika dua-duanya sama-sama terluka.


entahlah.





 

di balik cermin







tak ada yang berubah meski kenangan sudah berhasil kau kemas dan luka tak lagi membuatmu cemas.
sebab kepergian selalu terasa nyata dan kesepian selalu mencari teman.


di depan cermin ada sejarah yang mengulang-ngulang dirinya, memanggilmu dari kejauhan. aku bersembunyi di sudut lain membiarkanmu menatap wajah yang selama ini bertarung dengan ragu:


pernahkah sejauh ini pernah ada kita di situ?


tak ada yang terganti meski ingatan tergulung rapi dan kau sudah menyediakan ruang yang lain lagi. sebab ruang yang kau pendam selalu memantulkan diri setiap kau mulai meraba pipi. ada yang mengalir di pipimu, tapi bukan air mata. seperti ingatan yang mencair dan mencari rumah.


tapi, tak ada rumah yang kau ingat di balik cermin itu. sebab tak pernah ada kau dan aku.


















aku memang tak selalu ada; begitupun kau.
namun, bukankah itu syarat untuk setia?












nanti










jangan kau temukan aku sekarang.
dicintaimu hari ini, kita hanya akan bergelut dengan sakit hati.
temukan aku nanti,
ketika kau sudah bermaksud untuk tidak mencari lagi.



















"kadang, seseorang harus dipaksa kehilangan terlebih dahulu sebelum pada akhirnya belajar mensyukuri apa yang telah dimiliki.  dan kadang, seseorang mulai belajar mencintai, ketika orang yang biasanya peduli, kini sudah tidak peduli lagi."