Pages

Jumat, 08 Februari 2013

kasihan nanti temanmu


di buku merah itu
tersimpan segala
tentang kenakalanku
tentang perjalananku
tentang perasaanku
juga rencana hidupku

itu tentang rahasiaku

tapi, hei!
dia sudah membacanya
tahu tak satu dua kata saja
tapi semuanya

ternyata
tak memiliki rahasia
aneh rasanya

jangan ditiru.

ini rahasia


perasaan itu akan tetap indah
mengendap di sana
di dalam relung hatimu
biarkan saja ia menjadi rahasia
antara Tuhan dan dirimu saja

aman tersimpan
tak perlu menimbulkan perang apapun
walau sudah berbilang tahun
ia masih saja ada

cinta rahasia
hanya engkau dan Tuhan yang tahu
kepada siapa ia ditujukan.

dunia


Hanya ada sebuah jendela tertutup,
dan seluruh dunia di luarnya.
Dan impian tentang apa yang bisa terlihat jika jendela terbuka,
yang tak pernah terlihat ketika jendela terbuka.

topinya punya siapa


Sebuah topi mahal jatuh di jalan raya
Pada suatu sore sesudah hujan lebat
Tak dipungut kembali oleh pemiliknya

Akasia tepi jalan
Dengan butiran air di pucuk-pucuk daunnya
Akan bercerita dengan jujur
Sedia apa kiranya sampai pipinya sipu-sipu malu

Tadi seorang gelandangan menyeberang jalan ini, katanya.
Lalu lintas ramai hingga agak lama dia di seberang jalan sana
Agak lama dia menggendong anak bayinya
Agak lama hujan tercurah memandikan mereka berdua
Agak lama bayinya menangis dalam curah hujan
Tapi tak ada topi di kepala mereka
Dan orang-orang yang punya payung
Bersiul-siul memuji kebesaran alam ciptaan Tuhan

Topi mahal itu jatuh di jalan itu juga
Tapi hujan sudah reda lama
Topi mahal itu tak dipungut kembali oleh pemiliknya
Lalu topi itu punya siapa?

hujan


Mendung hitam tebal
Masukkan itu jemuran
Periksa lagi genting-gentingnya
Barangkali bocornya pindah

Udara gerah
Ruangan gelap
Listrik tak nyala

Hujan akan lebat lagi nampaknya
Semoga tanpa angin keras

Burung-burung parkit itu
Masih berkicau juga dalam kandangnya
Burung-burung parkit itu
Apakah juga ingin punya rumah sendiri
Seperti kami?


jalan slamet riyadi solo


Dulu kanan dan kiri jalan ini
Pohon-pohon asam besar melulu
Dengan teman sekampung jalan berombongan
Ke taman sriwedari nonton gajah

Tapi sudah banyak yang berubah kini
Ada bermacam toko roti
Ada diskotik ada juga taksi
Gajahnya sudah dipindah
Loteng-loteng arsitektur cina
Kepangkas jadi gedung tegak lurus

Hanya kereta api itu
Masih hitam legam
Dan terus mengerang
Memberi peringatan pak-pak becak
Yang nekat potong jalan