Pages

Rabu, 27 Agustus 2014









betapa hal kecil yang dilakukan seseorang
bisa memberikan dampak yang besar bagi orang lain. 


aksi tidak selalu sama dengan reaksi. 


hukum energi itu tidak berlaku untuk masalah hati, simpati.
ketika seseorang merasa apa yang ia lakukan adalah hal yang biasa saja,
orang tersebut tidak pernah tahu bahwa hasil dari apa yang ia lakukan
memberikan efek yang begitu membekas di diri orang lain.

















seseorang  pernah berkata bahwa, ketika bahagia, kita mendengarkan musik dari sebuah lagu. tetapi ketika bersedih, kita mencermati liriknya. dan kini kurasa mungkin itu ada benarnya.











Senin, 25 Agustus 2014









ketika anda meminta saya untuk menjadi orang baik, maka ijinkanlah saya untuk melakukannya dengan konsep nilai kebaikan saya sendiri. dan jika nanti beberapa tahun lagi ternyata nilai kebaikan kita berdua berada pada prinsip yang sama, dan itu bisa membuat anda yakin untuk hidup dengan saya, maka itu adalah keberuntungan saya.









kita sering tidak tahunya





yang kita tahu, dia sudah tidak pernah ada bersama kita
kita tak pernah tahu bahwa dia sedang menata diri dan belajar keras
agar kita bisa bangga dengannya



yang kita tahu, dia menjadi orang yang berbeda saat bertemu kita
kita tak pernah tahu bahwa rindunya telah memuncak
untuk sekadar bercengkerama dengan kita


yang kita tahu, dia sudah tak lagi sejalan dengan pemikiran kita
kita tak pernah tahu bagaimana keadaannya sekarang
mungkin saat itu dia sedang dalam masa pencarian.


kita lupa bahwa seseorang wajar pernah berbuat salah
kita lupa bahwa seseorang bisa berubah
bahkan mungkin kita lupa, bahwa kita pernah merangkai mimpi bersamanya dalam ukhuwah yang indah.





memilikimu




aku mencintai senja
menatap kaki langit, ombak bedebur.
tapi aku  tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah.
kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.


aku menyukai bulan
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sama.
tapi aku tidak akan memasukkannya ke dalam ransel.
kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.


aku menyayangi serumpun mawar.
berbunga warna warni, mekar semerbak.
tapi aku tidak akan memotongnya, memasukkannya ke kamar.
tentu bisa dilakukan, apa susahnya
namun tidak akan pernah kulakukan.


aku mengasihi kunang-kunang
terbang kerlap kerlip, diatas rerumputan gelap.
tapi aku tidak akan menangkapnya, dibotolkan,
menjadi penghias meja makan.
tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap,
namun tidak akan pernah kulakukan.


ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki.


ada banyak sekali jenis suka, kasih, dan sayang di dunia ini.
yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang.


egois sekali, kawan, jika tetap kau lakukan.
lihatlah, tiada lagi senja tanpa matahari.
tiada lagi indah langit tanpa bulan
juga taman tanpa mawar merekah
atau temaram malam tanpa kunang kunang


ada banyak sekali cinta di dunia ini.
yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
seperti apa adanya.
hanya menyimpan perasaan itu di dalam hati.


selalu begitu, hingga akhir nanti.




sendirian





tidakkah kita memikirkan
jangan jangan purnama yang bercahaya indah itu
ternyata kesepian
menatap kita dari atas sana, dalam lengang
sendirian


tidakkah kita memperhatikan
jangan-jangan gunung kokoh berdiri menjulang itu
ternyata kesepian
menatap kita dari puncaknya, dalam senyap
sendirian


tidakkah kita mengamati
jangan jangan hidup orang orang besar
yang gemerlap diperhatikan orang banyak
yang menjadi pembicaraan
yang begitu memesona, begitu hebat
ternyata kesepian


maka bersyukurlah yang memiliki keluarga
memiliki teman-teman terbaik
dikelilingi orang orang yang menyayangi kita


dan kita menyayangi mereka.




bulan dan mentari




malam ini
saat dikau menatap bulan
yakinlah kita melihat bulan yang sama
mensyukuri banyak hal
berterimakasih atas segalanya
terutama atas kesempatan untuk saling mengenal.
esok pagi semoga semuanya dimudahkan.


pagi ini
saat dikau menatap mentari
yakinlah kita menatap mentari yang satu
percaya akan kekuatan janji janji masa depan
keindahan hidup sederhana, berbagi, dan bekerja keras
mencintai sekitar dengan tulus dan apa adanya.


malam ini
saat dikau menatap bulan
yakinlah kita menatap bulan yang itu
semoga yang Maha Memiliki langit memberikan kesempatan
suatu saat nanti
kita menatap bulan dan mentari
dari satu bingkai jendela.




perasaan




semangka adalah semangka
meski kita tidak tahu apakah isinya manis atau tawar
paling disebut semangka tak berasa.


ayam tetaplah ayam
meski ada yang berbulu, ada yang habis bulunya
paling disebut ayam tak berbulu.


buku adalah buku
meski isinya bebahasa latin, atau yang tidak kita mengerti
paling disebut buku bahasa asing.


pun mobil adalah mobil
meski rodanya copot dua
paling disebut mobil oleng, mobil tak bisa jalan.


maka,
perasaan adalah perasaan
cinta adalah cinta
meski tidak terucapkan, tetap saja cinta
bahkan kalaupun cinta itu ditolak, dihina, dibanting
sungguh dia tetap cinta.


dan tidak mengapa
kita tahu persis, tidak berkurang nilainya.





Jumat, 15 Agustus 2014

semangat!







terkadang ketika berkeliling menatap bayi satu satu dalam box mereka, atau ketika berkutat dengan alat bantu nafas siang dan malam untuk menyelamatkan hidup mereka, hanya satu yang terpikirkan: bahwa siapa tahu kelak mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, siapa tahu kelak mereka akan menjadi muridku dan menjadi dokter yang hebat, atau juga bisa saja siapa tahu mereka kelak akan menjadi suami dari anak putriku bukan? hahaha, aneh ya. itu sebabnya aku tidak boleh malas, harus tetap semangat, harus tetap kuat, demi mereka. yeaaah..
















dua minggu ini, aku menemukan malaikat pencabut nyawa sedang duduk duduk di pojok pojok ruangan. seperti sedang berembuk, bayi mana lagi yang akan menjadi sasaran malam ini.


beradu lomba dengan malaikat pencabut nyawa itu, sudah hampir bisa dipastikan siapa pemenangnya. dan kalau sampai kita yang menang, itu berarti mereka hanya sedang mengalah.









manusia





bahwa manusia terkadang terlalu sering melihat ke orang lain.
merasa orang lain beruntung, dan dirinya sendiri menjadi pihak yang kurang beruntung.
padahal tidak.
setiap orang mempunyai jalur keberuntungannya sendiri-sendiri.
bahkan orang yang dirasa paling tidak beruntung pun, sebenarnya dia juga orang yang beruntung.


dan untung saja Tuhan itu adil.
Tuhan tidak memberikan semua kelebihan hanya ada pada satu orang.
kecantikan, kekayaan, kecerdasan, kesabaran, semuanya, untung saja tidak Dia 'bebankan' pada satu orang.
bahkan Rasulullah pun masih diberikan celah beberapa kelemahan.


dan untungnya lagi,
cinta tidak bergantung pada hal itu.
untung saja cinta mempunyai jalur yang lebih rumit untuk dimengerti,
dari sekadar mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan.


yah, saya kira seperti itu.
sekian dan terimakasih, untuk perbincangannya kemarin malam.





antara awan dan hujan




mungkin kita bisa bicara sejenak tentang hujan.
juga tentang awan yang berarak di langit sebelum tetes air jatuh menjadi gerimis.
mungkin kita selalu percaya, bahwa awan adalah kumpulan titik air yang mengapung di atas permukaan bumi.
kita membicarakan hal itu dalam buku-buku cetak pelajaran.
itu yang selalu kita tahu.


tapi bagiku, ada sesuatu yang lebih dari itu.


mungkin aku hanyalah seorang yang memercayai filosofi konyol semacam kesetiaan.
tentang mereka yang selalu berjanji untuk berbagi, meski tak selalu bahagia.


bukankah itu yang selalu dilakukan hujan dan awan?
mereka adalah pasangan yang bercerita tentang kesetiaan.
yang selalu muncul di waktu yang bersamaan.
kadang kehadirannya dicibir, kadang pula dipuja.
tapi mereka tak pernah berhenti,
tak pernah mengubah pola dan menjadikan sesuatu yang berbeda.


jadi karena itu, mereka disebut setia?
bisa jadi.
atau bisa juga, ini adalah rancangan yang sudah dituliskan Tuhan sejak awal.
bahwa Tuhan memang menciptakan pola seperti itu bagi mereka berdua.
hujan dan awan sudah dipersatukan sejak dulu.
dan pertemuan mereka kemarin, hari ini, dan sampai ratusan tahun nanti, akan tetap terjadi seperti itu.


tapi masalahnya, bagaimana jika salah satu ingkar?


ah, jadi ingat salah satu lirik puisi kesukaanku,
karya bapak sapardi.
kurang lebih bunyinya begini:

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada.

cinta itu sebenarnya sederhana ya?
manusia saja yang terkadang membuatnya terlalu banyak syarat.




yang lengkap dan pelengkap itu, berbeda





kamu mencintaiku dengan hati.
kamu menatapku karena rasa.
kamu berucap dan melakukan semuanya
bukan dengan kebanyakan cara yang mereka lakukan.
kamu berbeda
kamu istimewa
bersamamu saja, aku yakin selamanya.
karena aku tahu, aku tak butuh wajah untuk dinikmati.
aku tak butuh tawa untuk sekadar menyenangkan.
apalagi penampilan yang bisa dibilang hanya memesonakan.
ada yang lebih dari itu.


bukankah tempat untuk mencintai secara pasti hanyalah 'hati'?
bukankah dari ratusan kriteria yang aku cari sebagai sempurna,
sebenarnya aku hanya perlu satu saja?
aku bukan mencari sesuatu yang lengkap, tapi pelengkap.





Minggu, 10 Agustus 2014

rindu





ah..tiba tiba rasanya rindu..


rindu obrolan hangat di beranda di sela sela sirup merah favoritku saat menyuguh dia datang. rindu perasaan hangat yang selalu membuncah hanya dengan melihat senyum dan mendengarnya memanggil nama saya dengan halus. rindu omelan omelannya yang selalu muncul saat saya terlambat makan dan malas minum obat. rindu dengan entah bagaimananya ia selalu bisa memperlihatkan hal manis dari setiap masalah saya. rindu perasaan dimana si sahabat saya akan berkata "kamu ada cerita apa hari ini?". rindu mengulur sore bersama walau hanya bertukar tanya nanti sore mau buka puasa dimana. rindu dengan hati yang bertaut walau dalam keheningan, hening yang rasanya nyaman sekali. rindu kerutan di pinggir matanya ketika ia tertawa.


rindu betapa bersemangatnya ketika dia bercerita tentang ide idenya yang terkadang sulit saya ikuti. rindu tepukan lembut di punggung yang rasanya seperti dorongan penyemangat. rindu caranya menularkan kedewasaan padaku yang kadang saya benci, karena memang beberapa orang (seperti saya) terlalu keras hatinya untuk berubah dan bisa, salah satunya cara adalah dengan teguran keras. rindu betapa tetap setianya walaupun pertanyaan khawatirnya sering kubalas dengan diam. rindu bagaimana ia mengajarkan saya bahwa Tuhan yang akan mencukupkan segalanya, jadi tak perlu cemas dalam hidup karena semua sudah diaturNya. dia mengajarkanku cara berserah. rindu akan kalimat sesimpel "ma'an najah firda".


aaah..jadi rindu sekali rasanya.
muluk muluk yah..klise dan gombal sekali rasanya.













"aku rindu pada hari yang melelahkan, dimana sang waktu menyeret ragaku, memaksaku melupakan banyak pertanyaan. misalnya mengapa aku disini, dan sampai kapan."






Sabtu, 09 Agustus 2014

nyaris mustahil





setiap kali aku sedang merindukanmu
aku pergi ke tempat itu
dan harapanku cuma satu:
tidak sengaja bertemu denganmu.


tapi itu konyol sekali..




penantian





mari kita duduk dan bicara sebentar.
bagimu, al, apakah arti sebuah penantian?
apakah penantian sebuah kesetiaan?
ataukah berarti sikap yang menunjukkan kebodohan?
bagiku, mungkin keduanya.


al, aku menulis catatan ini sebagai bagian dari penantianku.
apa yang kunanti, sebenarnya?
tidak lain adalah kesempatan untuk bertemu lagi denganmu.
aku tahu mungkin yang aku harapkan adalah nyaris kemustahilan.
atau barangkali keajaiban.
dan seperti banyak keajaiban, ia tak terjadi manakala kita sangat mengharapkannya.


jadi, apa arti sebuah penantian bagimu, al?
apa kamu melakukan hal yang sama dengan yang kulakukan?
apa kamu juga menunggu kesempatan itu?
apa kamu juga menanti untuk bertemu denganku lagi?


malam itu di solo langit begitu cerah.
tampak jelas bintang-bintang dan bulan sedang purnama.
tahukah kamu, al, cahaya yang dipancarkan bintang-bintang
adalah cahaya yang berasal dari masa lalu.
artinya, pada saat aku dan kamu melihatnya,
bintang-bintang itu sudah lama tidak ada di sana.
mereka sudah mati. mereka adalah masa lalu.


seperti kamu dan aku.


rasa sayang





pada satu titik, cinta akan habis tergerus. dan yang tersisa adalah sayang.
itu konsep yang aku reka-reka sendiri.


cinta, menurutku, adalah hasrat untuk memiliki.
sementara sayang, adalah keinginan untuk menjaga.
pada kondisi yang tidak bisa kujelaskan,
sayang berada pada pengertian yang lebih serius daripada cinta.
cinta sesaat, sayang selamanya.
cinta liar berapi-api, sayang tenang bagai air.
cinta menggebu-gebu, sayang cenderung meredam.


pada usiaku yang ke 20,
entah mengapa aku mengira mama dan papa tidak lagi saling cinta.
aku sering melihat mereka bertengkar.
mereka berselisih untuk hal-hal kecil,
sesuat yang sebelumnya tidak pernah ku lihat.
namun hingga kini, hingga aku menuliskan ini,
mama dan papa masih bersama,
masih lebih banyak akurnya daripada berselisihnya.
mengapa? karena kupikir mereka masih saling sayang.


cinta akan tergerus waktu, sementara rasa sayang tidak.
masih tersisa rasa sayang di dada mama dan papa.
karena itu mereka masih bersama.




Rabu, 06 Agustus 2014

setiap orang itu pada dasarnya baik









tidak perlu menyalahkan orang lain hanya karena merasa yang paling benar.
bahwa sebenarnya kebenaran itu sendiri bisa berwujud banyak hal, kitanya saja yang mungkin belum mengenal semua wujudnya.




Senin, 04 Agustus 2014

selamat ulang tahun






kepada kamu, satu satunya yang memanggilku Firda.
selamat ulang tahun ya
semoga dimanapun kamu berada, kamu senantiasa bahagia.







kardus







konon, katanya
ada sebuah harta karun tersembunyi di sebuah kapal kayu
dan kapal kayu itu karam di dalam kardus..







cukup bawa aku bersamamu saja







tidak. aku sesungguhnya tidak betul-betul peduli apa yang akan kita lakukan, atau kita akan pergi kemana. yang terpenting adalah: aku bersamamu.







random






"al, kamu pernah merasa dicintai?"


"tentu saja pernah"


"bagaimana rasanya?"


"indah"


"tidak selalu indah, al"


"kok bisa"


"dicintai oleh seseorang,
tetapi kamu tidak bisa mencintai orang itu,
itu tidak indah"


"kalau begitu,
belajarlah mencintai orang yang mencintaimu"


"aku tidak bisa"


"kenapa tidak bisa?"


"kamu tahu tidak, al? cinta itu membebani"


"aku tidak pernah berpikir bahwa cinta itu membebani"


"menurutmu, kenapa ada orang yang bersikeras
mencintai orang yang tidak mencintainya?"


"mungkin karena orang itu bebal saja. 
untuk apa memberikan hati kepada orang yang tidak menginginkannya?"


"berarti selain membebani,
cinta itu juga membuat orang bebal, begitu?


"hei, aku tidak bilang begitu"





bahagia






kamu sangat suka menonton film.
menurutmu, saat menonton film, semua masalah hidupmu terasa lenyap. kamu hanya fokus pada apa yang terlihat di layar, tenggelam dalam setiap adegan, dan melupakan hal lain di luar itu. katamu, meski kebahagiaan menonton film hanya berlangsung selama dua jam, kamu merasa cukup.


ya, sebab kita tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita mau, bukan? meski hanya sementara, kebahagiaan tetaplah kebahagiaan. perasaan tersebut mungkin hanya sebentar. namun, tetap saja hal yang sementara itu adalah sesuatu yang nyata adanya.


seperti apa yang terjadi di antara aku dan kamu. kebahagiaan kita hanya sebentar. kebahagiaan kita hanya sementara, tapi ini nyata adanya.













ia belakangan sadar, rasa sakit bisa menghilang bukan dengan cara menyangkalnya, tetapi justru dengan menerimanya dan mengalirkannya ke tempat lain. dan yang ia pilih adalah dengan menulis..