Pages

Senin, 04 Agustus 2014

selamat ulang tahun






kepada kamu, satu satunya yang memanggilku Firda.
selamat ulang tahun ya
semoga dimanapun kamu berada, kamu senantiasa bahagia.







kardus







konon, katanya
ada sebuah harta karun tersembunyi di sebuah kapal kayu
dan kapal kayu itu karam di dalam kardus..







cukup bawa aku bersamamu saja







tidak. aku sesungguhnya tidak betul-betul peduli apa yang akan kita lakukan, atau kita akan pergi kemana. yang terpenting adalah: aku bersamamu.







random






"al, kamu pernah merasa dicintai?"


"tentu saja pernah"


"bagaimana rasanya?"


"indah"


"tidak selalu indah, al"


"kok bisa"


"dicintai oleh seseorang,
tetapi kamu tidak bisa mencintai orang itu,
itu tidak indah"


"kalau begitu,
belajarlah mencintai orang yang mencintaimu"


"aku tidak bisa"


"kenapa tidak bisa?"


"kamu tahu tidak, al? cinta itu membebani"


"aku tidak pernah berpikir bahwa cinta itu membebani"


"menurutmu, kenapa ada orang yang bersikeras
mencintai orang yang tidak mencintainya?"


"mungkin karena orang itu bebal saja. 
untuk apa memberikan hati kepada orang yang tidak menginginkannya?"


"berarti selain membebani,
cinta itu juga membuat orang bebal, begitu?


"hei, aku tidak bilang begitu"





bahagia






kamu sangat suka menonton film.
menurutmu, saat menonton film, semua masalah hidupmu terasa lenyap. kamu hanya fokus pada apa yang terlihat di layar, tenggelam dalam setiap adegan, dan melupakan hal lain di luar itu. katamu, meski kebahagiaan menonton film hanya berlangsung selama dua jam, kamu merasa cukup.


ya, sebab kita tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita mau, bukan? meski hanya sementara, kebahagiaan tetaplah kebahagiaan. perasaan tersebut mungkin hanya sebentar. namun, tetap saja hal yang sementara itu adalah sesuatu yang nyata adanya.


seperti apa yang terjadi di antara aku dan kamu. kebahagiaan kita hanya sebentar. kebahagiaan kita hanya sementara, tapi ini nyata adanya.













ia belakangan sadar, rasa sakit bisa menghilang bukan dengan cara menyangkalnya, tetapi justru dengan menerimanya dan mengalirkannya ke tempat lain. dan yang ia pilih adalah dengan menulis..