Pages

Jumat, 29 Januari 2010

syukuri dari hal yang kecil,

Pernahkah kalian bayangkan seberapa banyak uang orang tua kita yang terpakai untuk membeli buku2 kita waktu sd, smp, sma, bahkan sampai bangku kuliah?

Banyak dari buku2 kita yang sekarang nasibnya hanya untuk menjadi bungkus makanan, di buang, dan di bakar.

Padahal dulu, ketika orang tua kita membelikan buku2 itu,
mereka memberikannya sebagai tanda kasih sayang mereka dan mereka berniat untuk membuat kita menjadi orang yang cerdas.

Tapi sekarang yg jadi masalah,
sudahkah kita bersyukur atas semua fasilitas yg sudah orang tua berikan kepada kita? yg kita anggap remeh padahal begitu berharga?

Sudahkah kita memanfaatkannya hingga kita sudah bisa menjadi seperti yang orang tua kita harapkan?

Rabu, 13 Januari 2010

sejenak ku merenung,

jadikan kegagalanmu yang dulu
sebagai pelajaran untukmu sekarang
dan gantikan dosa2 melimpahmu itu
dengan amalan indah mulai dari sekarang

Kamis, 07 Januari 2010

we don't have anything,

agar bisa tiba di tempat yang tidak semestinya,
kita harus melewati jalan yang tidak semestinya,
dan yang tidak kau ketahui adalah satu-satunya yang kau ketahui,
dan yang kau miliki bukanlah milikmu,
dan tempatmu berada bukanlah tempatmu sekarang berada,

from safety to where?

hanya melintas, hingga kita mencapai tahap selanjutnya,
tetapi kemana, semua itu sudah di atur,
hanya melintas, tetapi kita harus beristirahat,
haruskah kita terus bergerak, atau tetap diam di tempat yang aman?

Selasa, 05 Januari 2010

hidup ini bukan matematika boy,

(-) x (+) = (-) [ negatif dikali positif, hasilnya negatif ]
..... tetapi musuh dari temanku belum tentu musuhku

KARENA HIDUP BUKAN MATEMATIKA

Cerita tentang Jendral Wanita, Kapal Kertas, dan Kapal Kayu Besar yang Melewati Batas





Alkisah sebuah kapal besar, dengan bahan kayu mewah. Entah dari pohon hutan mana, dibuat dengan segenap tenaga, entah apa maksud nya, atau karena apa. Suatu ketika si kapal, mendapat ajakan, bergabung dengan sebuah pasukan perang yang luar biasa terkenal, hebat, dan tak pernah kalah. Si kapal merasa senang sekaligus bangga dengan tawaran yang luar biasa itu, namun ia tidak serta merta menerima tawaran itu, karena si penawar yang ternyata adalah seorang jendral wanita yang luar biasa, menyampaikan maksud nya tanpa berterus terang. Mengajak dengan malu malu karena memang seharus nya si kapal besar itu yang harus mencoba menawarkan diri nya demi kepentingan bersama. Namun karena si kapal keras kepala, ia diam saja, dan mengacuhkan si jendral wanita.
Berbulan bulan setelah kejadian itu, muncul sebuah kapal kertas putih, datang dari timur yang jauh, yang berbahan koran lusuh, juga di buat dengan segenap tenaga. Kapal dengan catatan tragis karena ia adalah kapal pungut yang tidak punya orang tua, sebuah kapal yatim piatu. Dia secara tulus datang menghadap sang jendral wanita. Berterus terang ia menyampaikan keinginanya untuk bergabung dengan armada perang sang jendral wanita yang sudah tersohor seantero dunia itu. Jendral wanita tidak langsung menerima kapal kertas itu. Bukan apa apa, tapi secara realistis, tentu kapal besar yang berbahan kayu yang kokoh jelas lebih kuat bertahan dalam medan perang. Sang jendral wanita berkata dengan sebenar nya, bahwa ia menunggu kapal kayu mewah dan besar untuk mengajukan diri agar bergabung dengan armada perang beliau. Si kapal kertas kecewa, tapi bisa mengerti alasan itu dari sang jendral. Tapi mereka tidak berhenti sampai situ. Justru sang jendral wanita dan kapal kertas semakin dekat dan akrab karena berbagai kesamaan.
Kembali berbulan-bulan setelah bersama sebagai, emmm, mungkin semacam jendral dengan penasehat nya dalam kehidupan ini. Sang jendral wanita mulai kehabisan waktu. Perang telah makin memuncak, dan akhir penantian telah hampir tiba. Si kapal mewah tetap dengan angkuh nya tak mau menerima pinangan sang jendral, meskipun memang, tidak di ajukan secara langsung kepadanya. Sementara di sisi lain, perlahan kapal kertas justru mampu merebut hati si jendral wanita. Dan setelah memantapkan diri, sang jendral menerima si kapal kertas sebagai armada perang nya. Si kapal kertas tentu sangat merasa senang dengan di terima nya diri nya.
Di luar dugaan perang berlangsung cukup lama, dan kehidupan panjang penuh bahaya itu menghadirkan tantangan yang luar biasa dan harus di hadapi. Dan di luar dugaan juga, si kapal kertas mampu menghadirkan semacam ketenangan perang, dalam masa dunia waktu itu, maupun dalam kehidupan si jendral wanita, karena ia lah sang pemimpin armada perang terbesar dunia. Sesaat perang reda, meskipun yang terjadi tidak seperti kelihatannya...
Sementara itu, bagaimana dengan kapal kayu ? kapal kayu ternyata perlahan telah mengakui, bahwa kesombongan nya dulu adalah sebuah kesalahan besar. Dia masih sangat ingin bersama dengan sang jendral wanita, bergabung dengan kehidupan perang yang menggelora, bergabung dengan armada terbesar di dunia.
Kapal kayu datang menghampiri jendral wanita, mengharap untuk dia angkat menjadi bagian dari armada perang nya, atau bahkan mungkin armada khusus bataylone 13, sebuah divisi spesial yang dulu menjadi incarannya, tetapi sekarang telah di jabat oleh si kapal kertas. Sang jendral luluh melihat kesungguhan hati si kapal kayu untuk bergabung dengan armada perang nya. Namun belum memutuskan tindakan apa yang akan di ambilnya. Hingga suatu saat, sang jendral wanita mendapat kabar besar. Ia akan di angkat dari jendral armada perang tingkat tinggi, dan di perkenankan membawa sebuah kapal perang, karena ia akan pindah ke kota dingin di eropa, oslo yang merupakan ibukota kota dingin norwegia. Kapal kertas mengetahui keputusan itu. Dan ia sangat percaya bahwa hanya ia lah yang akan di bawa oleh sang jendral wanita ke oslo. Namun yang terjadi adalh sebalik nya, sang jendral justru memboyong kapal kayu bersama nya untuk teman berperang di eropa, dan mengirim kapal kertas ke belahan bumi lain yang juga merukan daerah konflik di ujung timur sana.
Namun yang lebih parah nya lagi, sang jendral wanita tidak berterus terang kepada si kapal kertas bahwa ia menduakan sosok nya. Kapal kertas hanya tahu, bahwa ia dan jendral wanita yang selama ini menjadi partner perang sejatinya akan bertugas di tempat yang berbeda.
Selama berbulan bulan keadaan ini berlanjut. Perang dunia tak kunjung selesai, terus saja muncul konflik yang menjadi sumbu munculnya perang perang yang baru. Kapal kertas berperang di ujung timur di sebuah negara penuh hiu dan buaya yang sangat panas. Sementara sang jendral wanita dan kapal kayu masih berpartner, tentu tanpa sepengetahuan kapal kertas yang malang karena sangat percaya dengan jendral wanita. Namun karena suatu hal, si kapal kertas akhir nya menyadari ada yang tidak benar. Dari pembagian armada yang di kirim ke eropa, jumlah tersebut tidak sesuai dengan yang di haruskan. Kemudian ia menyadari, ternyata si kapal kayu telah lancang melewati batas. Melewati aturan yang telah di tetapkan tentang jumlah armada andalan yagn harus nya hanya satu. Dan sang jendral pun demikian salah nya. Entah apa yang harus di tuliskan.
Si kapal kertas marah besar, trhadap kapal kayu tak tahu diri yang melewati batas, kpada sang jendral wanita yang menyalahi aturan, dan pada diri nya sendiri, mengapa begitu bodoh dan sebegitu mudah percaya nya kepada mereka berdua. Namun kapal kertas ingin tegar. Ia tidak bisa mengacaukan misi nya hanya kerena masalah seperti itu. Perang besar masih terus menerjang di depannya. Dan dalam berbagai pertemuan, sang jendral berkata dengan riang nya seolah tidaka ada apa apa, dan sang kapal kertas juga demikian, membahas strategi perang dengan atasannya itu dengan sewajar nya.
Namun ia bertekad, akan menghancurkan kapal kayu, membakar nya habis, dan menenggelamkannya di tempat yang semesti nya, di air tenang nan dingin, serta menjadi kapal kertas terkuat yang pernah ada sepanjang sejarah...

bersambung....