Pages

Rabu, 18 Desember 2013

biru langit nusantara part 2



biru langit nusantara. aku mulai tertarik padanya. lama aku mencoba berpikir mengapa aku bisa tertarik dengan nama itu, sosok yang diciptakan dari nama itu.

ia sangat tenang. aku pikir untuk alasan yang ini aku bisa memberi penjelasan. aku orang yang gampang resah dan suntuk. aku selalu merasa tenang jika berada di samping orang-orang yang mempunyai sikap tenang. ketenangannya cenderung diam. sepertinya ia tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan dalam hidup ini. ketenangannya cenderung tidak reaksioner. segalanya cukup sederhana bagi dia. ada hal yang dibicarakan dan ada hal yang tidak perlu dibicarakan. ia tahu persis itu.

kalimat-kalimat dan perkataannya juga sederhana, jauh dari kesan berbuih-buih. ia tidak heroik, tidak merasa bahwa dirinya tahu banyak hal dan bisa melakukan banyak hal. ia selalu berusaha mendengarkan lawan bicaranya, tidak ingin dominan. ia mempunyai sifat dan ketenangan yang menurutku luar biasa, yang dalam pengalamanku berhubungan dengan banyak orang, sifat ini sudah jarang dimiliki seseorang. menurutku, yang paling menyebalkan dalam hidup ini adalah jika aku berhadapan dengan orang yang terlalu cerewet, banyak omong, pembicaraannya berbelit-belit dan berbuih-buih, dan mempersulit hal-hal yang sebenarnya sederhana.

beberapa hal lain yang membuatku tertarik adalah ia menyukai makanan dan minuman yang biasa, menyukai tempat-tempat yang biasa, tidak terlalu berambisi pada uang dan ketenaran sekalipun dua hal tersebut dengan mudah digenggamnya kalau ia mau.



biru langit nusantara part 1



biru langit nusantara. aku biasa memanggilnya tara. orangnya mungil, cantik, baik hati, pendiam, pemalu, yang dalam bahasa sekarang cukup diwakili dengan satu kata: lucu.

tara orang yang sangat baik. ia juga anak yang cerdas, kelewat cerdas, bahkan. sehingga kalau dapat nilai B, sedihnya setengah mati. ia juga pemalu, dan pipinya gampang memerah jika ia merasa malu dan tersipu. tidak banyak bicara, dan kalau sekali bicara, selalu menentramkan.