Pages

Kamis, 28 Maret 2013

dari barat ke utara



Happy Birthday Dhida :D
Barakallah.
semoga kamu di sana selalu sehat dan bahagia
semoga semua urusanmu dimudahkan dan dilancarkan
semoga semua ilmu yang kamu dapat diberkahkan
semoga kehidupan dokter mudamu menyenangkan
semoga lelaki yang menjadi jodohmu akhlaknya lebih dibaikkan
semoga kita tetap menjadi saudara dan sahabat selamanya
dan semoga semoga yang lain yang menjadi doa-doamu
semangaat!


ah iya, dan semoga mimpimu menjadi Sp.THT atau Sp.S itu,
dikabulkan oleh Allah :D
amin.
sahabatmu, barat.

once upon a time



26 maret jam 10.22 kamu mengabarkanku bahwa besok kamu akan sidang | sementara aku berada 100 km darimu dan aku sudah berjanji dengan diriku sendiri akan ada di sana saat itu | waktuku tinggal 8 menit untuk memikirkan bagaimana cara menyelesaikan list-to-do ku sebelum kembali ke kota itu | mau tidak mau aku harus pulang sore ini sementara masih banyak list yang belum aku coret | baiklah, saatnya kita berdua sama-sama nekat | the-power-of-nekat benar-benar luar biasa | kamu ke sana kemari untuk mengurus sidangmu | sementara aku juga kesana kemari mengurus niatan awalku di kota ini | berdoa dulu, agar kita sama-sama dilancarkan urusannya |

jam 17.12 akhirnya selesai | aku yang berpeluh sudah siap menghempaskan badan di kursi bis, dan kamu sudah pulang ke rumah memohon doa restu orang tua | aku sempat tak habis pikir, kamu yang sidang kenapa pula harus aku yang palpitasi | selama 3 jam aku menelusuri jalanan lewat jendela mencari alasan kenapa otak bawah sadarku begitu memintaku untuk pulang | siapa tahu tercecer di jalan, kan? | tapi tetap saja aku tak menemukannya | ya sudah, karena apa-apa tak selalu butuh alasan | malamnya, kita sama-sama menyiapkan amunisi untuk perang esok hari | aku tak kan tidur sebelum kamu tidur |

dan hari-H itu pun datang | tuh kan, aku tak habis pikir lagi; aku sudah palpitasi dari pagi; aku sudah wangi dari pagi; tinggal menunggu instruksi saja darimu; yang seharusnya bukan aku yang palpitasi! oh God | lalu akhirnya kita bertemu | siapkan dulu amunisi yang terakhir sebelum pergi ke medan perang | Bismillah | sesampainya di sana, semua berjalan apa adanya | bagaimana mungkin kau bisa begitu tenang? | kau jawab "Allah melimpahkan gugupku memang pada orang yang dapat dipercaya, asti. ya kamu" | begitukah? | oke baiklah | dan di saat perang dingin benar-benar sudah mulai, aku menepi mencari tempat sepi | menemanimu dengan doa dengan caraku sendiri | sempat berniat mencari tempat pelarian yang lebih jauh, tapi aku urungkan | aku ingin di sini saja, masih ingin dalam radarmu saja |

jam 16.08 akhirnya semuanya benar-benar selesai | kamu memberi kabar, menanyakanku ada dimana, dan seketika membuat parasimpatisku mulai kembali bekerja; jantungku mulai stay cool lagi | lalu aku menunggumu shalat di tempat pertama kali aku menunggumu; ku pikir begitulah kecenderungan seseorang selalu kembali pada kenangan | "otak itu bekerja lebih baik saat perut kosong, asti" katamu yang meniru kata di buku sherlock holmes | dan aku percaya | dan setelah perang ini selesai mari kita isi perut dulu | gurat kelegaan itu ada di wajahmu, kawan | kamu bercerita, aku yang mendengarkan | aku berkomentar, giliran kamu yang mendengarkan | lalu kamu mengikutiku memastikanku selamat sampai  ke rumah | lalu kamu pulang | dan menatap punggungmu selalu aku suka | ya, kamulah orang tenang yang berkemauan sangat keras | terima kasih untuk hari itu | aku tak menyesal telah jauh pulang ke semarang | dan aku akan menyusulmu | sidang |