Pages

Sabtu, 15 Juni 2013

six degrees of separation




did you ever heard about six degrees of separation?
I read somewhere that everybody in this planet is separated by only six other people. six degrees of separation. between us and everybody else on this planet. how every person is a new door, opening up into other worlds. by the way of introduction from any other person, so that a chain of "a friend of a friend" statements can be made to connect any two people.
six degrees of separation between us and everyone else on this planet.
but we've to find the right six people.


mimpi



aku tak paham apa yang mengisi otakku belakangan ini. hari ini pun aku bahkan memikirkan tentang dimensi-dimensi dalam hidup, mengobrak-abrik banyak buku untuk menemukan entri pengetahuan umum yang saling terkait. kau tahu, dunia katanya terdiri atas belasan dimensi. kurasa itu benar. mimpi mungkin salah satu hal yang mendukung ungkapan ini.

mimpiku bisa mengantarkanku ke masa depan. ini terbukti dari mimpi-mimpiku yang sering kali persis menjadi kenyataan. namun suatu kali, aku hanya bisa memimpikan hal-hal aneh. kurasa itulah simbol-simbol atau apa yang orang sering bilang sebagai pertanda. atau mungkin itu justru semata-mata hanya caraku melepaskan emosiku. kata orang-orang, mimpi bisa menjadi penyembuh luka batin. maka itulah sebabnya orang yang sedang tertekan batin setelah mendapatkan tidur yang cukup akan bangun dengan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya.

namun, kadang-kadang aku memimpikan tempat-tempat aneh sampai kupikir mungkin mimpi memiliki kerajaannya sendiri. dan mungkin ada raja tertentu yang menjaga kerajaan itu.

terkadang aku berpikir, mungkinkah kini aku sedang menempati dunia mimpi? pada saat-saat tertentu, ada orang-orang asing yang datang ke dunia mimpiku. apakah mungkin salah seorang yang kutemui di jalan adalah orang-orang yang juga sedang bermimpi?

mungkin mimpi memang seperti itu. mungkin mimpi adalah dunia ini. mungkin kenyataan ada di tempat lain.




bukankah ketakutan dan tangis adalah bagian paling dasar dari setiap mereka yang lahir? 

ketika terlahir pertama kali, mereka pasti menangis, bukan justru tertawa terbahak-bahak.  ketika mencoba mengenali dunia asing yang baru, mereka pasti juga mengawalinya dengan perasaan takut, kan?

jadi bukankah ketakutan dan tangis itu adalah wajar?




bukankah selalu ada bagian di dalam diri seseorang yang menginginkan kematian, tetapi pada waktu yang sama juga tak menghendakinya?




darimanakah datangnya bahasa-bahasa?

apakah bahasa dibawa dari suatu tempat yang jauh? ataukah ia sekadar bentuk-bentuk suara yang tak sengaja terucapkan saat seseorang terpukau terhadap hal yang baru dilihatnya?

apakah kata-kata pertama di muka bumi muncul dengan semudah itu?


hidup



kau tahu mengapa ketika kita lahir kita tidak langsung menjadi diri kita yang sekarang? kau harus melalui sekian proses untuk menjadi seseorang dengan karakter tertentu dan bahkan terus berkembang tanpa henti. makanan yang kau konsumsi dan kegiatan fisik yang kau lakukan hingga hari ini menentukan bagaimana penampilan fisikmu. orang-orang yang kau temui serta buku yang kau baca akan memengaruhi caramu berinteraksi, hingga pola pikirmu.

ketika kau lahir, kau adalah seseorang yang benar-benar polos. kau tak mampu bicara dengan normal, kau hanya dapat menatapi sekelilingmu melalui dua bola matamu yang masih bersih jernih, tangan-tanganmu menggapai-gapai udara, tangismu lantang terdengar setiap kau merasa takut akan dunia di sekelilingmu.

kau tumbuh besar, kau melupakan siapa dirimu-akibat terlalu jauh mencari-cari jati diri. kau menjadi dewasa dan tua, lulus sekolah-ataupun tak bersekolah sama sekali, bekerja, dan membangun keluargamu sendiri.

sebenarnya hidup dengan pola sedatar itu tak begitu mengecewakan, hanya saja mungkin bila difilmkan, kisahnya tak akan begitu menarik. setiap orang butuh suspense, ketegangan, dan menjadi unik, berciri khas. setiap orang harus diberikan cobaan, untuk menghadapi perasaan cemas dan takut, tangis dan tawa, kegilaan-kegilaan.

aku membayangkan bayi-bayi yang baru terlahir ke dunia. aku bertanya-tanya apakah mereka akan tumbuh menjadi orang-orang dengan kehidupan bahagia, apakah keluarga yang kini selalu berada di sisinya dan mengasihinya sepanjang waktu akan bertahan sepanjang usia.

aku tak tahu apakah doa-doaku sampai ke langit ataukah selama ini ia hanya tersangkut di awan-awan, ataukah ia masih tersesat di bumi dengan doa-doa makhluk hidup lainnya. aku yakin tuhan tahu tak banyak hal yang kuminta selama hidup.


orang yang tepat



kalau kau perlu tahu, aku hanya punya satu macam mimpi.
aku hanya ingin tinggal di rumah sederhana dengan satu orang yang benar-benar tepat.
bila memang aku harus mencurahkan seluruh perhatianku, kepada satu orang itulah hal itu akan ku lakukan.
dan ketika aku harus membagi darahku dan menyatukan dagingku dengannya, aku akan melakukannya dengan satu orang terpilih itu.
aku akan membesarkan anak-anak kami.
hanya kepadanya aku dapat membagi seluruh cerita dan duniaku, memperkenalkan semua orang di hidupku.
membiarkan semua dalam hidupku menjadi miliknya juga.
termasuk kebahagiaan dan kesedihanku.

setelah sekian waktu lamanya, bahkan sejak kali pertama bertemu,
aku telah memilihmu dalam setiap doaku.
sesuatu yang tak pernah kau ketahui, barangkali hingga hari ini.



waktu



cobalah bayangkan hidup tanpa menghitung waktu.

barangkali kau tidak akan bisa.
kau sudah tahu tentang bulan, tahun, dan hari.
ada jam di dindingmu, atau di dasbor mobilmu.
kau mempunyai jadwal, kalender, waktu untuk makan malam atau ke bioskop.
tetapi di sekitarmu tak ada yang menghitung waktu.
burung-burung tidak terlambat,
jerapah tak perlu melihat jam tangan,
rusa juga tidak ribut-ribut tentang hari ulangtahun yang telah terlewat.
hanya manusia yang mengukur waktu.
hanya manusia yang menghitung jam.
itu sebabnya hanya manusia yang mengalami ketakutan hebat yang tidak dirasakan makhluk-makhluk lainnya.

takut kehabisan waktu.


sebenarnya sederhana



kataku romantisme itu tak mengada-ada, kataku romantisme itu apa adanya
dan kau dengan senyuman mengamininya
seperti pagi itu, berteman mentari hangat-hangat kuku
kita menghabiskan waktu menikmati indahnya pagi
bersama kita mengeja mimpi, menuangkan satu-persatu imaji
bagiku romantisme itu tak mengada-ada, dan kau mengamininya
seorang lelaki yang keras kepala, tapi aku mencintainya.


fantastic4




Kelak, mereka berempat akan berpisah.
Berpisah untuk mengumpulkan dan menebar kebaikan
di empat penjuru dunia.