Pages

Selasa, 27 November 2012

i've got a friend in you :D


kadang menjadi sendiri itu menyenangkan
menyimpan semuanya sendiri dengan rapi
mengangankan mimpi seorang diri
lebih nyaman dan aman
karena ketika gagal, kita tak perlu malu
tak perlu takut ada yang mencemooh
tak perlu takut ada yang tertawa di belakang kita

ketika jatuh, kita bisa berdiri sendiri
tanpa uluran tangan orang lain
somehow, itu keren, haha

namun sekali saja kau mencoba untuk berkawan wahai kawan
semua akan terasa lebih menyenangkan
somehow, itu lebih keren juga, haha

akan lebih banyak tawa
ketika berhasil ada yang tertawa bersamamu
dan sekalipun kau gagal, tetap ada yang tertawa bersamamu
menertawakan kenyataan bersama-sama sangat menyenangkan kawan
kau tak kan pernah merasa kalaah :D

mereka juga akan selalu mengingatkanmu 
akan semua mimpi yang pernah kau punya

sekalipun kau hampir melupanya


every time you miss me,
remember me
i will come to you i'm promise you
i love you
every time you miss me,
call me call me
i will come to you i'm promise you
i'll be there for you



...begitu pula kecenderungan menjadi tempat untuk kembali, an.
Seperti bagaimana kita selalu terkenang tempat kita jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Pikiran untuk kembali menggelayuti orang-orang yang meninggalkan...



Sohibul Akhwat



yang mengingatkanku pada Semarang

Lodaya



Membawaku pergi dari kecenderunganku

empat sekawan



...jarang akur ketika dekat, selalu mendoakan ketika jauh..

teman sepermainan



-ada kata cinta yang tak pernah terucap-

Sabtu, 24 November 2012


"Kadang yang membuat terluka itu justru bukan kenangan buruk, an.
Tapi kenangan baik yang kau tahu bahwa itu tak akan terulang lagi."


pun menyerap dan mengendap di hati



tak perlu kau bersedih
ketika tubuhmu basah oleh hujan, al.
karena selalu ada cerita
di setiap tetesnya yang menyerap ke tanah
entah kau menyadarinya atau tidak.

-saat hujan di depan toko penjual jas hujan-




Kau benar,
Bahwa cinta tak mungkin berhenti
Secepat ketika kau jatuh hati.
Bahwa cinta tak mudah berganti
Tak mudah berganti jadi benci.


aku berhenti di sini



Balon udaramu terlalu kecil untuk menampung semua mimpiku, al.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Memperbesar balon udaramu? Tidak perlu kurasa.
Atau mengurangi mimpiku? Apalagi.

Cukup al, biar aku saja yang berhenti menumpang di balon udaramu.
Aku akan kembali ke perjalanan dengan balon udaraku sendiri.

berharap



Hai al, kau terlalu pengecut.
Bagaimana kau bisa berani bertindak
bila berharap saja kau sudah takut?
Tidak pernahkah kau membaca tentang seberapa kuat pengharapan itu?


tak bisa disamakan



Pada umumnya tidak ada anak yang tidak bisa belajar. Yang biasa ditemukan adalah kasus ketika anak tidak cocok dengan gaya mengajar pendidiknya.  Pada pendidikan tradisional hal ini biasanya dipaksakan. Dan jika ada murid yang tidak bisa mengikuti, akan dianggap bodoh. Tidak adil bukan?

Setiap anak menurut Howard Gardner, memiliki apa yang dinamakan gaya belajarnya tersendiri. Jangan pernah membanding-bandingkan anak dengan seorang temannya. Jika seseorang anak dibiarkan belajar dengan gaya belajarnya sendiri yang unik, kemajuan belajarnya akan pesat. Pada saat tingkat percaya diri dan rasa suka pada belajar cukup tinggi, akan mudah bagi mereka mengembangkan gaya belajar lainnya.


Ikan Salmon



Ada seorang psikolog yang mengadakan percobaan pada sejenis ikan salmon besar sepanjang lebih dari satu meter dengan berat 21 kg. Ikan salmon dimasukkan ke dalam sebuah akuarium besar. Juga diberi makanan kesukaannya yaitu ikan kecil dari sungai.

Suatu hari dibuatlah pembatas kaca antara ikan salmon dan makanannya, sehingga setiap ikan salmon mau makan, dia selalu membentur kaca. Lama-kelamaan ikan salmon mulai berhenti mencoba karena kesakitan. Setelah diperkirakan sangat kelaparan, dibukalah pembatas kaca tersebut. Namun, apa yang terjadi? Ikan salmon itu tidak lagi mencoba untuk memangsa makanannya. Rupanya dia telah belajar dari kegagalan masa lalunya. Akhirnya, ikan salmon itu mati di tengah makanan yang berlimpah di sekitarnya.


Apa yang kita dapatkan dari cerita di atas? Pembatas itu hanya ada dalam pikiran.
Karena kaca pembatas sebenarnya sudah tidak ada.
Pembatas apa yang menghalangi ikan salmon makan? Pembatas pikiran.

Pada kasus kumbang gajah, kata tidak mungkin terbang hanyalah pembatas pikiran di otak para ahli. Untung kumbang gajah tidak membaca laporan penelitian itu dan tidak melihat pembatas itu, sehingga dia tetap bisa terbang.

Memilih Nasib



Sikap adalah sebuah kebiasaan.
Kebiasaan berasal dari tindakan yang berulang-ulang.
Dan tindakan adalah pilihan sebelum menjadi kebiasaan.
Artinya apa? Sebenarnya kita bisa membangun kebiasaan yang kita inginkan.

Kita bisa memilih untuk memiliki sikap yang buruk atau baik.
Semua terserah kita, ada akibat dari setiap pilihan.

Jika gagal adalah akibat dari kebiasaan buruk,
Maka berhasil adalah akibat dari kebiasaan baik.
Kita adalah tuan dari nasib kita sendiri.
Mana yang kita pilih?
Gagal atau sukses, semua terserah kita.


Selasa, 20 November 2012

rumah pinggir rel kereta


hidupku ada di pinggir rel kereta
berdinding bambu
beratap pun tak dari kayu utuh
kata orang, aku ini kumuh

tapi mereka menilai tanpa mampir
bahkan hanya beberapa detik, menatapku dari balik kaca buram itu
menghalangi mereka dari deru ceria anak-anak
dengan deru bisingnya kereta mereka.


gadis kecil pencuri



Kau benar,
Jika si gadis kecil itu terbukti mencuri,
dia hanya mencuri sedikit udara yang ada di langit
dia hanya mencuri satu lembar ilalang yang ada di rawa
dia hanya mencuri satu gelas air yang ada di laut
dia hanya mencuri segenggam pasir yang ada di pantai
dia hanya mencuri satu suara dari kebisingan kota

untuk menjadi temannya...




kalaulah burung pecah ia kembali menjadi langit
kalaulah ikan pecah ia kembali menjadi laut
kalaulah rumput pecah ia kembali menjadi tanah
kalaulah bunga pecah ia kembali menjadi angin..


Selasa, 13 November 2012



aku mencintaimu sepenuh hati
tak peduli lagi tepat atau tidak
tak peduli kau menyadari aku hilang atau tampak
tak peduli kau bahagia dengan diriku atau
cuma dirinya


tunggu, dan lihatlah



Tidak, jangan terlalu cepat menilai, an.
Tunggu, dan lihatlah

Bahwa

Dia sendirian,
Bukan berarti tak berteman.

Dia diam,
Bukan berarti pikirannya bungkam.

Dia berjalan pelan,
Bukan berarti tak bisa berlari kencang.

Tunggu, dan lihatlah.

(Lor In, 2012)


di balik mendung



Langit hitam,
Pelangi tergerai di dalamnya
Hanya saja tak bisa kau lihat
Jika kau tak sibakkan tirai itu

Maka kau tak perlu bersedih
Karena sebenarnya pelangi itu tak akan kemana-mana
Karena pelangi itu akan selalu ada
Di tempatmu kembali

-perjalanan pulang Lor In, 2012


kesalahpahaman tentang seorang anak


Genius always finds itself a century too early. 
Ralph Waldo Emerson

Semua orang dilahirkan dengan seluruh potensi dan bakat yang dibutuhkannya untuk berhasil. Permasalahan timbul ketika orang tua melihat contoh orang lain, dan ingin anaknya menjadi seperti idola tersebut. Potensi yang ada pada orang lain, biasanya tidak mencukupi untuk kesuksesan seseorang yang lain. Kita perlu menemukan potensi dari diri kita sendiri.



pengembangan diri



Cucu dari Michelangelo datang berkunjung ke rumah kakeknya. Si cucu melihat ada batu besar di belakang rumah.

“Kek, ini kenapa batu ada disini?”

“Oh, itu buat kerjaan kakek” kata Michelangelo.

Enam bulan kemudian sang cucu kembali lagi, dan melihat ada patung indah sekali.

“Ini patung dari mana Kek?”

Kakeknya menjawab bahwa patung itu berasal dari batu yang dia lihat 6 bulan lalu.

“Waaaa, Kakek hebat, bisa mengukir patung indah begini dari batu jelek seperti itu!”.

“Ah!”, kata Michelangelo, “Sebenarnya patung itu sudah ada dalam batu itu, kakek hanya membuang bagian yang tidak perlu saja.”

Dari sini kita bisa lihat bahwa seluruh potensi yang kita butuhkan sebenarnya sudah ada dalam diri kita pada saat kita lahir. Kebanyakan dari kita merasa bahwa kita tidak sempurna, dan membutuhkan banyak tambahan. Kita menginginkan kemampuan orang lain, kita mengimpikan kesuksesan orang lain, kita ingin menjadi seseorang lain yang bukan kita.

Jika kita ingin menjadi orang lain, betul kita membutuhkan banyak tambahan dalam hidup kita. Tetapi jika kita ingin mengejar tujuan yang memang menjadi tujuan hidup kita, semua kemampuan sudah ada pada kita.

Kemungkinan besar kita tidak percaya. Tidak ada yang membatasi kita, kecuali pikiran kita sendiri.

Kamis, 01 November 2012

Frog Leap



Pada suatu hari saya memerhatikan cara kerja semut. Ada seekor kecoa mati tergeletak di halaman belakang dekat tempat cuci piring. Saya tidak tahu kenapa kecoa tersebut ada di sana. Kemungkinan kecoa tersebut bunuh diri lompat dari atap karena dia banyak kehilangan uang dalam bursa saham. Pada pagi hari saya melihat kecoa tersebut sedang dikelilingi oleh banyak semut. Semut-semut itu merasa menemukan sumber makanan yang luar biasa. Seperti biasa mereka menyeret kecoa tersebut sedikit demi sedikit menuju sarang mereka.

Dengan tersenyum mencemooh, saya coba melacak ke mana tujuan mereka menyeret kecoa tersebut. Saya kagum juga ketika melihat mereka ingin membawa kecoa tersebut ke atas tembok vertikal, yang ada rintangannya. Untuk melewati rintangan ini mereka harus membawa kecoa ini melewati suatu bidang horizontal yang terbalik. Saya ingin tahu dan ingin belajar dari semut.

Dengan susah payah mereka bergerak sedikit demi sedikit. Saya coba melihat dengan teliti bagaimana mereka menarik kecoa tersebut, ternyata mereka menarik bergantian. Dalam waktu 15 menit, saya perhatikan bahwa praktis seluruh semut sudah berganti. Tetapi mereka terus menarik dengan tekun.

Siang hari saya melihat mereka sudah sampai pada rintangan tersebut. Saya tidak mau kehilangan kesempatan belajar dari semut, dan saya ambil kursi agar dapat menjadi suporter yang baik. Saya panggil adik saya untuk ikut menonton dan dia menganggap saya aneh karena menonton semut yang mengarak kecoa mati.

Semut mulai bingung, mereka berusaha melewati rintangan. Saya yakin bahwa mereka tidak akan dapat melewatinya. Beberapa semut terpaksa melepaskan pegangan mereka karena keterbatasan panjang lengan mereka. Mereka berusaha berpindah tempat, tetapi tidak ada tempat untuk memegang lagi. Saya juga lihat semakin banyak semut yang mencoba membnatu, tapi tempat berpegang memang terbatas. Akhirnya kecoa jatuh. Saya bersorak! Saya menang bertaruh dengan semut.

Namun, saya lihat semut-semut berkumpul lagi untuk menarik harta mereka. Pasti gagal lagi deh. Semut tidak pernah belajar ilmu gravitasi sih! Mereka tidak tahu bahwa semakin berat kecoa itu, semakin besar juga gaya yang menarik ke bawah. Saya tinggalkan drama ini selama 15 menit. Saya akan lihat lagi pada saat drama bagian seru melewati rintangan itu lagi.

Ketika kembali, saya melihat semut-semut menggunakan strategi yang berbeda. Mereka mulai mengangkat dengan posisi yang berbeda. “Good try!” saya pikir. Namun, pasti gagal juga. Kecoa jatuh, saya tersenyum menang. Saya akan kembali 15 menit lagi. Tetapi ketika meninggalkan mereka, ada suatu perasaan yang aneh pada hati dan pikiran saya. Saya merasa bersalah karena bersuka cita di atas penderitaan semut.

Beberapa kali saya perhatikan semut masih terus gagal. Saya mulai merubah pikiran dan sikap. Saya menjadi bersimpati pada semu-semut itu. Mereka terus mencoba dan tidak berhenti. Sedikit demi sedikit. Keesokan harinya saya lihat kecoa tersebut sudah gundul. Segala aksesorinya kelihatannya telah dipotong oleh semut-semut itu sehingga lebih ringan. Dan semut-semut itu terus berusaha. Total mereka telah berjuang selama dua hari. Saya mulai malas menonton pertunjukan “gagal” ini.

Keesokan harinya lagi saya coba menengok teman kecil saya yang sedang menarik kecoa ini. Saya kaget, dan sungguh kaget. Mereka sudah mengalami persoalan berikutnya. Sekarang kecoa itu tersangkut karena lubang sarang mereka yang kecil. Namun, saya kaget karena ternyata semut berhasil melewati rintangan tersebut. Sehari itu saya tidak dapat melepaskan pikiran dari semut. Saya mendapat pelajaran baru dari semut.

Semut bukan kodok. Semut tidak dapat melakukan lompatan besar seperti kodok. Semut dapat berusaha terus menerus tanpa henti dan tidak putus asa. Dengan melakukan hal yang kecil yang terus menerus, mereka dapat mengatasi masalah besar. Saya sebenarnya ingin bersama mereka ketika mereka berhasil melewati rintangan. Pikiran logika saya sebenarnya ingin mempelajari bagaimana cara semut tersebut melewati rintangan. Namun, itu tidak penting. Yang penting adalah sikap mental yang berhasil saya pelajari: Lakukan hal kecil terus menerus, dalam waktu yang panjang kita akan mendapatkan kemajuan yang sangat berarti. Tidak percuma saya mengikuti nasihat kuno tersebut.

Tidak berhenti sampai di sana. Belum lama ini saya melihat sebuah video yang sangat menarik. Video ini memperlihatkan bagaimana semut dapat menyeberangi sungai. Ini bukan kisah seekor semut sakti yang mengambang tanpa tujuan. Video ini menggambarkan kekuatan kecil semut yang bergabung menjadi besar. Ini adalah cerita mengahrukan. Mereka membawa serta anak-anak mereka yang masih berupa embrio. Mereka juga membawa ratu mereka yang relatif besar, lamban, dan tidak bisa berjalan cepat.

Sekarang saya tertarik untuk melakukan hal-hal kecil yang terus-menerus dan dilakukan dalam waktu lama. Senang mengenal kodok yang bisa melompat jauh, tetapi kelihatannya lebih mudah untuk melangkah seperti semut. Langkah semut adalah langkah realistis yang dapat kita lakukan sekarang.

kekuatan bawah sadar



Pikiran bawah sadar adalah pikiran yang bekerja 24 jam. Sedangkan pikiran sadar kita ada jam kerjanya. Jika kita tidur, pikiran sadar kita istirahat.

Sejak kecil saya senang bereksperimen, terutama dengan diri saya sendiri. Ada satu literatur tentang pikiran bawah sadar yang mengatakan bahwa ketika kita tidur, pikiran bawah sadar kita terus bekerja. Berita baiknya adalah pada saat tidur, kita bisa memasukkan pelajaran. Dan pada saat bangun, pelajaran tersebut sudah terekam dalam otak kita. Baiklah! Saya berbagi pengetahuan ini dengan teman-teman dan orang tua saya. Orangtua saya menolak keras ide itu. Saya tetap harus belajar pada siang hari dan malam hari harus tidur tanpa macam-macam. Pada dasarnya saya adalah anak penurut, anak penurut yang banyak idenya.

Saya tetap penasaran. Belajar pasti ada banyak hubungannya dengan tidur. Memang saya senang tidur, saya akan senang sekali jika tidur bisa dikaitkan dengan belajar. Saya membuat percobaan ketika besoknya ulangan, saya tidak belajar.

Saya tidur cepat, yaitu jam tujuh malam. Ibu saya bingung, kok jam tujuh malam sudah mau tidur. Saya bilang kan besok ulangan, supaya segar. Ibu setuju sambil bingung. Bel dipasang jam empat pagi. Kemudian saya coba mengulang pelajaran sebentar, lalu beranjak tidur. Esoknya saya bangun dengan segera dan membaca buku di tempat tidur. Saat itu saya ingat bahwa saya hanya membaca satu kali, lalu ketiduran lagi. Ternyata ulangan saya bagus. Wah, saya sangat senang. Saya bisa menghemat waktu dan tidur lebih banyak. Saya tetap mempraktikan cara tersebut untuk ulangan-ulangan yang penting. Untuk pelajaran yang tidak saya sukai, saya tetap tidak belajar.

Sebenarnya saya ingin mencoba tidur sambil mendengarkan pelajaran, tetapi pada waktu itu alat rekam masih mahal. Namun sekarang teknologi sudah lebih maju. Saya senang sekali jika ada informasi yang diberikan dalam bentuk rekaman. Saya bisa dengarkan sambil tidur.

Dan metode ini tidak hanya digunakan untuk mata pelajaran sekolah. Metode ini bisa juga digunakan untuk menghafal AlQuran. Cari saja rekamannya, lalu putar sesaat sebelum tidur hingga beberapa saat setelah kita tidur. Jangan lupa setel stop otomatisnya, agar tidak menyala hingga pagi. Teorinya adalah hafalan tersebut akan masuk dalam ingatan bawah sadar kita selama kita tidur.

Cara menilai prestasi



Guru: “apakah Bapak tidak khawatir dengan nilai anak Anda?”

Bapak: “ah, tidak apa-apa, Bu. Yang penting masih bisa mengikuti dan anaknya tidak bermasalah.”

Guru semakin bingung: “apa Anda tidak membantu mengajari anak Anda di rumah?”

Bapak tersenyum: “Tidak Bu, kan anaknya saja tidak minta bantuan. Berarti tidak ada masalah dong. Biar sajalah Bu, yang penting anak saya suka sekolah di sini.”

...

Pengulangan adalah ibu segala kemampuan



Ingat bagaimana kita bisa berjalan?
Ya, mengulang..ulang..ulang sampai bisa berjalan

Bagaimana kita bisa naek sepeda?
Mengulang..ulang..ulang sampai bisa naik sepeda

Mengapa kita mau mengulang berjalan, naik sepeda, dan lainnya? Karena kita tertarik, ingin bisa, bergembira, dan merupakan sesuatu yang mengasyikkan.

Orang yang tertarik dengan suatu bidang akan membaca atau mempelajari sesuatu berulang-ulang dan terus mencari informasinya. Seperti menyusun puzzle, dia mencari potongan informasi untuk melengkapi informasi yang dia miliki. Mengapa? Karena dia suka, menikmati, dan gembira akan hal tersebut. Karena belajar bukanlah suatu perjuangan tetapi suatu hiburan, dan dengan terus mengulang dan meneliti, dia menjadi ahli.

Apapun yang diulang menjadikan seseorang ahli.