Pages

Rabu, 05 Oktober 2011

"Asti,"

"Kamu tau nggak, apa bedanya laki-laki sama perempuan?"

...

"Perempuan itu, kayak usus halus As,"

"Kalau usus besar di potong, usus halus bisa menggantikan fungsi usus besar untuk menyerap air,"

"dan laki-laki itu, kayak usus besar,"

"Seandainya usus halus di potong, usus besar nggak bisa meggantikan fungsi usus halus untuk menyerap sari-sari makanan,"

"Allah nyiptain perempuan dengan semua kesempurnaannya As,"

"Perempuan itu hebat."

-kata ketua panitia simposiumku waktu ruang rapat masih sepi, Luqman Hakim (2011)

back to nature!


bangun tidur

makan sandwich

lihat tv sebentar

meluk anjing kesayangan

ngambil peralatan

lihat kalender

siapin agenda “to do”

keluar rumah

ngerawat kuda poni

ngasih makan ikan

gali tambang buat cari batuan mulia

pulang ke rumah

ambil bunga di bukit buat kekasih

ngasihin bunga tadi

ke supermarket beli biji tanaman sama tepung gandum

ngasih tepung gandum ke rumah kurcaci

balik ke tambang

pulang ke rumah

ngajak main piaraan di halaman

masukin piaraan

berendam di mata air hangat

pulang

tidur

bangun pagi jam enam

makan sandwich

dan seterusnya

. . .

kehidupan virtual yang sederhana

tapi tetap ada hikmah dibalik permainan ini

yap, kembali menggeluti game asik ini

Harvest Moon, Back to Nature! :)

. . .

Tapi aku udah nikah sekarang

istriku namanya Ann

dia jago masak

aku juga udah punya anak

anakku laki-laki

namanya Erann

dia suka banget sama susu panas

udah bisa jalan

udah bisa manggil Dad sama Mom juga

sekarang targetku, nabung buat bangun villa di bukit

paradoks



wah, lagi-lagi
di tengah hedonisme,
keramaian dan tepuk tangan,
pertunjukan meriah,
dan tawa canda yang menyenangkan,
yang membuat lupa segalanya,
yang seharusnya demikian,
malah jadi sebaliknya,

seolah demi mereka harus tertawa,
dan mundur menjauhi Nya,
maka seketika pun diingatkan
dengan hafalan yang tiba-tiba hilang,
dan akhirnya hanya bersedih,
di tengah kesenangan mereka,

semoga Allah mengampuni,
semoga Allah memberi petunjuk,

kembang api yang menghibur,
dirham-dirham yang meleleh sia-sia,
disaat kematian meledak karena kemiskinan,
dan bodohnya, bukannya aku bisa bersikap,
malah bertopeng seolah tak terjadi apa-apa,

untungnya batuk ini menghiburku,
karena ia membenci asap kembang api
dan memilih menemani di sudut sepi tadi,
ditambah lagi dengan setumpuk amanah,
yang tinggal beberapa bulan lagi,
harus dipertanggungjawabkan,

wah, kau ini
ayo bangkit lagi! :)

"Aku kan cuma membaca, siapa bilang aku belajar?"

a piece of love



"mama, papa,”

“maaf,”

“semenjak kecil, aku sering mengecewakan kalian,”

“padahal kalian sudah mengupayakan yang terbaik,”

“tapi, aku sendiri masih kesulitan,”

“untuk memahami arti rasa syukur,”

“untuk memahami arti rasa terimakasih,”

..

“dunia yang ada di luar sana,”

“seringkali melalaikan aku dari kalian berdua”

“meski itu hanya sekedar menemani makan malam”

“sekedar mendengar cerita-cerita,”

“dari keping-keping hidup yang kalian susun”

“demi arsitektur budi pekerti yang luar biasa hebatnya”

..

“bahkan hingga saat ini”

“hal yang aku pahami hanyalah ini”

“bahwa yang aku rasakan selama ini”

“aku hanyalah beban bagi kalian”

“dan menganggap bahwa”

“aku tak pantas memperoleh”

“melainkan tak lebih dari sekeping kecil cinta”

“sehingga sering aku tak peduli pada sekeping cinta tadi”

“dan pada akhirnya”

“aku tak pernah paham dan mengerti”

“seberapa besar cinta kalian”

“kepada anakmu ini”

..

“padahal mungkin bagi kalian”

“aku ini tak kurang dari sekeping cinta”

“sehingga kalian tak pernah peduli”

“seberapa besar beban yang kalian tanggung”

“karena anakmu ini”

“dan”

“hanya menyederhanakannya saja”

“menjadi keping cinta yang kalian pelihara”

“hingga saat ini”

..

“kenapa aku berseberangan dengan kalian”

“maaf,”

“karena mungkin aku,"

“mencintai dengan cara membenci”

“sehingga tak mungkin bagiku”

“memahami kalian selama ini”

..

“aku bahkan tak ingat lagi”

“sejak usia berapa aku ini”

“mulai memandangi kalian saat kalian tidur dimalam hari”

“karena takut jikalau nafas kalian tersengal lalu berhenti”

“aku juga sudah lupa”

“sejak kapan aku membenci ucapan mama”

“yang sering mengingatkan agar aku ingat mati”

“begitulah aku”

“mencintai kalian”

“berharap selalu dekat dengan kalian”

“berharap mendapat perhatian kalian”

“namun,”

“mencintai dengan rasa benci dan takut”

“jika suatu hari kalian harus pergi”

“meski sering kukatakan pada diri sendiri”

“agar kelak tetap tegar meski harus sendiri”

..

“mama, papa,”

“maaf,”

“aku jarang membuat kalian bahagia”

“jarang membuat kalian bangga”

“aku hanya bermalas-malas disini”

“berteman dengan banyak kegagalan”

“karena aku suka”

“jika disaat gagal itu”

“kalian ada untuk menguatkan”

“dan aku benci,”

“jika kalian memperhatikan aku”

“hanya karena kesuksesan-kesuksesan yang aku raih”

“padahal aku hanya ingin kalian pandang”

“apa adanya”

“itu saja cukup,”

..

“terimakasih mama, papa,”

“atas sekeping cinta ini”

“semoga kelak aku mengerti”

“tentang bagaimana mencintai kalian”

..

“terimakasih mama, papa,”

“atas semua konsep hidup ini”

“yang memahamkanku,”

“bahwa hidup memang sesederhana ini”

“tak lebih dari dua ucapan saja”

“antara selamat datang”

“dan selamat tinggal”

..

“kalian,”

“diorama kehidupan yang sangat unik”

..

“papa, yang sering memulai cerita dengan pertanyaan”

“membawakan kisah”

“dengan cara gurauannya yang khas”

“mengajarkan berpikir logis”

“mengajarkan bersikap logis”

“dengan berbagai kelebihan dan kekurangan”

“hingga membentuk karakternya sendiri”

..

“mama, yang sangat berbakat,sangat”

“wanita dengan jutaan bakat,”

“dan segudang kecerdasan,”

“yang dulunya hidup di istana”

“tapi entah bagaimana”

“akhirnya hanya bersama laki-laki desa”

“yang berhati sekuat baja”

..

“kalian ini,”

“adalah kontemplatoriumku”

“tempat dimana semua beban dan kehidupan”

“menjadi indah,”

“meski hanya karena dimaknai dengan sekeping cinta”

..

“makasih ma, makasih pa.. :)”

the real doctor

Ya Allah, luruskan niatku yang ingin menjadi seorang dokter,

tolong, luruskan niatku ya Allah

agar bukan kaya yang aku cari,

tapi surgaMu yang aku nanti...

ini cerita anatomiku


Saat pertama kita berjumpa
Satu tahun yang lalu,
Kau terlihat begitu angkuh,
Diam, dalam, dan tajam
Semua hal tentangmu adalah tantangan

Kau adalah hal baru untukku
Terbungkus elegan dalam atlas hijau-tebal itu (baca: Sobotta)
Semua perkenalan denganmu adalah menyenangkan

Sadarkah kau, kau mempunyai satu sisi yang begitu berbeda,
Sulit untuk memahami jalan pikirmu,
Tak mudah untuk menebak isi hatimu
Hanya kau yang berhasil membuatku gugup sebelum bertemu denganmu,

Sifatmu memang benci berbasa-basi,
Kau membuka mataku tentang apa yang sebenarnya,
Kau membuatku tergila-gila dengan jantung, kawan

Semakin lama ku mengenalmu
Semakin membuatku ingin berduaan denganmu
Sifat angkuh dan penuh tantangan itu tak pernah luntur darimu
Kau menawan, kau tak mudah berkawan,
Hanya saja bau mu yang terkadang menusuk hidung dan mataku,
Membuatku berjongkok ingin menangis,
Tapi tak apa, kau tetaplah yang terbaik,

Saat ku ingin lebih dekat denganmu lewat pendaftaran asisten anatomi,
Kau bersekongkol dengan Allah untuk menolakku mentah-mentah
Sebegitu angkuhkah engkau?

Kini pertemuan kita telah berakhir
Aku tak mungkin lagi bisa menatap langsung wajahmu
Tapi bukan berarti semudah itu melupakanmu,
Kau masih di sana, angkuh dalam peraduanmu di atlas hijau-tebal itu,
Aku janji akan menaklukanmu, ANATOMI
Suatu hari nanti

Sampai Jumpa,
Nice to meet you.

Aku, Diwiasti Firdausi Yasmin
Penggemar nomor satu mu.
(ku tulis di laporan anatomiku yang terakhir, 4 oktober 2011)