Pages

Kamis, 28 April 2011

semakin tak benar saja

Hati dan pikiranku tak bisa berjalan seirama,

Hatiku selalu malu-malu saat berada di dekatnya,
Walaupun pikiranku berkata, “Dia bukan muhrim mu.”

Hatiku selalu ikut tersenyum saat melihat senyumnya,
Walaupun pikiranku berkata,”Jaga pandanganmu asti.”

Hatiku selalu mencari saat dia tak ada,
Walaupun pikiranku berkata,”Allah lah yang selalu ada di sampingmu”

Hatiku resah saat melihatnya dekat dengan akhwat yang lain,
Walaupun pikiranku berkata,”Kau bukan siapa-siapanya.”

Allah, tolong, jaga hati dan iman ini sampai waktu yang tepat,
Hingga semua akan terasa indah pada waktunya nanti..
Amien ya Rabb,

mengenal diri sendiri

PLEGMATIS

adalah salah satu dari empat kepribadian manusia. Karakter plegmatis sering
diidentikkan dengan karakter "Cinta Damai”, dimana orang dengan
karakter ini cenderung menghindari konflik. Kedamaian adalah
segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, dia akan
berusaha mencari solusi damai tanpa menimbulkan pertengkaran.
Dia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya tidak
berkepanjangan. inilah alasan mengapa karakter plegmatis adalah
karakter penengah bagi setiap masalah.
Kaum plegmatis cenderung dingin. Selain itu, cenderung
diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya melalui
cara yang sangat menyenangkan. Dengan sabar dia mau menjadi
pendengar yang baik, tapi kalau disuruh mengambil keputusan, dia
akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada
sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik
bicara, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orangorang
plegmatis.

Agak repot berurusan dengan orang berkarakter plegmatis ini.
Karena dia sangat sensitif, sedikit saja tekanan yang membuatnya
merasa tidak nyaman akan membuatnya mundur teratur. Tapi,
kalau tidak begitu, dia juga tidak akan pernah maju, karena pada
dasarnya, dia kurang motivasi. jadi, ketika berurusan dengan kaum
plegmatis, yang harus disiapkan secara sungguh-sungguh adalah
pendekatan yang intensif, mencoba mengerti dia sebaik-baiknya,
baru kemudian memberinya motivasi.

Karakter lainnya, adalah SANGUINIS.

Karakter ini identik dengan “Yang Populer”. Mereka cenderung ingin
populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan
warna. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak
emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia
berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi
menangis tersedu-sedu. Namun orang-orang sanguinis ini sedikit
pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir pendek, dan
hidupnya serba tidak beraturan. Kemungkinan besar dia pun kurang
mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi
dalam pembuatan planning.

Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, dia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat dia
ingin buktikan bahwa dia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi
percayalah, beberapa hari kemudian dia tidak akan melakukan
apapun juga.

Karakter MELANKOLIS, “Yang Sempurna”.

Agak berseberangan dengan kaum sanguinis. Cenderung serba
teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka suka
dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali
memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan,
orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun
orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan,
mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan
betul-betul hasil yang dia pikirkan secara mendalam sekali.

Orang melankolis selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin
teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang melankolis tak
akan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi
tubuhnya belum tertata rapi. Bagi yang sudah nikah, jangan cobacoba
mengubah isi lemari yang telah disusun istri melankolis anda,
sebab sudah betul-betul dia tata apik sekali, sehingga warna, jenis,
serta klasifikasi pemakaiannya sudah dia perhitungkan dengan rapi. Dia akan mejadi dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba
jadi lain.

Karakter terakhir, KOLERIS, “Yang Kuat”

Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Dia tidak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun
bisa saja dia suruh melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya
yang bossy itu membuat kaum koleris cenderung tidak punya
banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar
tak jadi korban karakternya yang suka mengatur dan tidak mau
kalah. Kaum koleris senang dengan tantangan, suka petualangan.
Satu hal yang menjadi pedoman hidup mereka, “Hanya saya yang
bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya semuanya akan
berantakan”. Karena itu mereka sangat goal oriented,tegas, kuat,
cepat, dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tidak ada istilah
tidak mungkin.

Kalau dia sudah kobarkan semangat, maka hampir dapat
dipastikan apa yang akan dia lakukan akan tercapai seperti yang ia
katakan. Sebab dia tidak mudah menyerah, tidak mudah pula
mengalah.

Jadi, termasuk ke dalam karakter manakah anda?