Pages

Senin, 24 Oktober 2011

rumahku, surgaku

enam anggota keluarga,
enam kepribadian,
lebih dari enam kelebihan,
dan lebih dari enam kekurangan,
20 tahun aku hidup bersama mereka,
ada banyak yg hal-hal unik yang selalu mereka lakukan.

diawali dari mbak Nadia (Nadia Aghnia Fadillah)
nadia artinya puncak tertinggi, aghnia itu kaya, fadhillah itu utama.
perempuan kelahiran 15 Februari 1990 ini lahir di jakarta, sekarang sebagai mahasiswa teknik arsitektur UGM.
kemanapun dimanapun, mbak nad selalu membawa buku catatan. Beliau sangat suka menulis. Makanan favoritnya telur dadar. dan warna favoritnya adalah hitam dan abu-abu. Sifatnya teguh, tegas, dan agak keras. keputusannya sulit untuk dirubah. tapi namanya saja wanita, jika ada masalah yg tak bisa diselesaikan, penyelesaian yang pertama adalah dengan menangis. Mbak nad sangat suka berpetualang. suka pergi ke tempat-tempet yg belum pernah dia datangi. dan hobinya yg paling utama: mengumpulkan tiket, tiket apapun itu.

kemudian, Dimas (Dimas Aulia Fadhil)
dimas artinya anak laki-laki, aulia artinya mulia, fadhil artinya utama.
adik laki-lakiku yang satu ini berulang tahun tanggal 3 agustus 1996, sekarang dia bersekolah di sma 15 semarang. Kata orang-orang wajahnya seperti orang arab. rupawan memang, banyak anak perempuan (yang katanya) jatuh hati padanya, haha, dasar anak kecil. Klo mama dengar soal itu, omelan mama pasti merambat kemana2. Makanan favoritnya adalah bebek. Di tempat makan apapun yg ada menu bebeknya, tanpa ragu-ragu dia pasti memilih bebek bakar. Hobinya yg sangat jelas: mendengarkan musik. Dia sama sekali tak suka membaca buku, tulisannya pun sungguh tak karuan. tapi klo masalah IT, dialah yang paling jago. Sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluargaku, papa agak sedikit keras dalam mendidiknya. Berbeda dengan cara papa mendidikku dan saudara perempuanku yg lain.

Lalu Salsa (Salsabila Zahra Hafidz)
salsabila artinya air surga, zahra artinya bunga, hafidz artinya penghafal al-quran,
dia lahir tanggal 29 maret 2002, sekarang dia kelas 4 sd, di SD palebon.
Mungkin karena anak terakhir, dan jaraknya dengan dimas lumayan jauh, sifatnya sedikit manja. Bakso adalah makan favoritnya. Kalau dia di ajak ke tempat bakso, maka porsinya akan mengalahkan porsiku.
Dia sedikit tomboy, tak pernah mau memakai rok selain rok sekolah. Mirip dengan mbak nadia. Dia suka dengan mainan uang-uangan. Mainan favoritnya adalah: kasir-kasiran dan ATM-ATMan. Berbeda saat masa kecilku dulu. Dan daya ingatnya, subhanallah, paling hebat di antara kami berempat. Bahkan lagu korea super junior saja, dengan bahasa korea yg pengucapannya agak ribet seperti itu, dia bisa hafal di luar kepala. Hebat bukan? dan seperti postinganku sebelumnya, dia punya cara makan yg khas, beda dari yang lain.

yang tekhir, Papa dan Mama,
papa lahir tanggal 3 juni 1963. mama lahir tanggal 20 juli 1965.
Mereka berdua adalah orang tuaku yang sangat luar biasa. Kelebihan dan kekurangan mereka, bercampur baur hingga tercipta kolaborasi yang sempurna dalam mendidik anak-anaknya. ada dua hal yang membuat mereka sangat akur dan terlihat sangat romantis, yaitu: saat merawat tanaman bersama-sama, dan saat makan durian. Karena anak-anaknya tidak ada yg suka sm buah durian, mama dan papa selalu membuka durian saat tengah malam, saat semua anak-anaknya telah tertidur (walaupun aku dikamar belum juga tertidur). Papa orangnya stay cool, walaupun gaya kocaknya mempunyai cara yg khas. Papa sangat sangat sangat bisa diandalkan, bahkan dalam segala hal. Pantas saja mama jatuh cinta pada papa. Dan mama, walaupun omelannya selalu saja terdengar setiap saat , tapi aku tahu, setiap malam, saat kami tertidur, mama selalu mendoakan kesuksesan kami. setiap hari, setiap malam, hingga menangis. Dari mama papalah aku belajar sifat dermawan, suka menolong, saling menghargai, selalu bersyukur dengan keadaan, dan jangan mengeluh.
Tipe keluarga kami, tak pernah mengucapkan kata sayang. Aku bahkan lupa kapan terakhir aku mengucapkan sayang kepada mereka berdua. tapi aku tahu, masing-masing dari kami berenam, punya cara masing-masing untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya.
oh iya ada yg khas di keluargaku, ini terjadi setiap tahun. Coba kau perhatikan, ulang tahun mbak nadia dan salsa selalu jatuh di hari yang sama. Dimas dan mama selalu jatuh di hari yang sama. lalu aku dan papa juga hari ulangtahunnya jatuh di hari yang sama.

ya, inilah keluargaku,
enam anggota keluarga,
enam kepribadian,
lebih dari enam kelebihan,
dan lebih dari enam kekurangan,

jam 22, antara bulan dan bintang

dalam satu hari
walau hanya beberapa menit
ku raih ponselku untuk bertegur sapa
tanyakan kabar
dan saling mendoakan
ceritakan apa yg ingin ku ceritakan

meski jauh,
meski tak bertemu,
dia tetap yg kupercaya,
"karena kamu yg minta"
itu kata favoritku,
rasa memang tak perlu di ucapkan
tapi harus dibuktikan dengan tindakan,

masakan yg kemanisan itu,
suatu saat akan lebih baik :)

tujuh keajaiban sahabatku

Kali ini, aku ingin memperkenalkan 7 orang sahabatku yang ku kenal dari 2,5 tahun yg lalu,

Yg pertama, Oliv,
Nama lengkapnya, Olivia Dwimaswasti. Klo di rumah, sebenernya dia juga dipanggil asti, tapi klo di sekolah, dari sd ampe kuliah, dia udah terbiasa dipanggil oliv. Dia anak kedua dari 3 bersaudara, semuanya perempuan. Dia asli Solo. Dia (lebih tepatnya, orangtuanya) punya kos-kosan di deket kampus, yaitu: ya tempat kos ku sekarang. Karena aku temen deketnya, jadi aku dapet diskon, haha, lumayanlaah :)
Dia penggemar warna ungu, hampir semua barang-barangnya selalu warna ungu. Tokoh kartun favoritnya micky mouse. Setiap aku main ke rumahnya, selalu saja seprai kasurnya bergambar micky mouse. Oia, satu lagi, dia sangat sangat suka dengan hewan yg bernama kucing. Di rumahnya, dia punya 3 kucing anggora dan masing-masing punya nama (tapi, aku lupa).

Yang kedua, Nurul
Nama lengkapnya,  Nurul Rahmawati Swadini. Cantik dan cerdas. Perempuan berkawat gigi ini asli wonogiri. Orangtuanya juga dokter. Dia jadi asdos parasitologi sekarang. Dia orangnya sedikit pelupa, bahkan dia pernah lupa kalau hari itu ada ujian, haha. Warna favoritnya orange. Dia juga suka kucing, bahkan di rumahnya ada 4 kucing.

Yang ketiga, imah
Nama lengkapnya, Siti Fatimah Risa. Dia juga asli solo. Dia sebenarnya kelahiran tahun ’93. Masih kecil sebenarnya. Tapi sifatnya begitu dewasa. Entah kenapa, kami berdua tak pernah bisa akur. Selalu saja ada yg diperdebatkan, sepertinya jalan pikir kami memang agak bereda. Tapi walaupun begitu, dia tetaplah sahabatku. Dia anak kedua dari dua bersaudara, perempuan semua. Kakaknya juga seorang dokter. Tinggal menghitung bulan, kakaknya akan naik ke pelaminan.

Yang ke empat, Nimas
Nama lengkapnya, Nimas Ayu Suri. Si panik yg begitu disiplin. Dia asli klaten. Dan dipastikan tiap minggu dia akan pulang ke klaten. Sifatnya bertebalikan dengan nurul. Dia sangat sangat disiplin dan sangat tepat waktu, baik dalam hal pengumpulan laporan, juga datang ke ruang kuliah. Kau tahu, 5 semester kuliah di kedokteran, dia sama sekali tak pernah telat masuk ruang kuliah, apalagi bolos kuliah. Tak pernah sama sekali. Subhanallah. Dan kalau sudah mendekati hari-hari ujian, dia yg selalu terlihat paling panik. Padahal ku pikir, orang yg setiap hari disiplin belajar sepertinya, tak perlu panik saat mau ujian. Tinggal stay cool saja kawan. Orang-orang sepertikulah yg seharusnya panik karena tak pernah belajar. Haha.

Yang ke lima, atika
Nama Lengkapnya Atika Puspita Hapsari. Dia asli brebes. Sebenarnya dia angkatan 2007, seperti mbak nadia. Dia dulu sempat kuliah di jurusan psikologi UNS. Ya, sama2 FK UNS, hanya pindah jurusan. Tutur bahasanya begitu lembut, dan tulisannya, subhanallah, rapiii sekali. Setiap pulang kampung, kami (teman dekatnya) pasti kebagian telur asin. Dia anak pertama dari dua bersaudara, sama-sama perempuan. Adiknya kuliah di Solo juga, tapi di UMS (universitas muhammadiyah surakarta) jurusan farmasi angkatan 2011, tapi aku belum pernah bertemu dengan adiknya.

Yang ke enam, Dian
Nama lengkapnya, Dian Nastiti. Dia asli jogja, lebih tepatnya di bantul. Agak jauh dari rumahku (ups, rumah orangtuaku) yg ada di jogja. Hampir setiap seminggu sekali, dia juga pulang ke jogja, sama seperti Nimas. Yang aku suka dari dia, dia selalu jalan kaki. Sama sekali tak tergoda untuk memakai motor. Begitu sederhana.

Dan yg terakhir, ke tujuh, Dhida
Nama lengkapnya Dhiandra Dwi Hapsari. Dia asli kebumen. Anak Kedua dari dua bersaudara. Kakaknya laki-laki, sudah bekerja sekarang. Di solo, dhida tinggal di rumah budhenya, tapi sekarang budhenya tinggal di jakarta, jadi dia sendirian di rumah. Aku sering main ke rumah dhida. Dan dhida juga sering menginap di tempatku klo ada acara kampus ampe malem. Sebenernya, Dhida angkatan 2008, tahun sebelumnya dia udah kuliah di Faperta UNS, tapi akhirnya pindah ke FK. Di antara sahabatku yg lain, aku paling dekat dengan dhida. Entah kenapa, dia orang yg paling ku percaya untuk tumpahan cerita-ceritaku setelah mama dan salah satu sahabat SMA ku. Banyak kesamaan antara aku dan dhida, kesamaan yg pertama dan paling utama adalah: kami sama2 penggila buku. Kami betah berjam-jam di gramedia hanya untuk membaca buku (ingat: bukan membeli). Itu adalah teknik jitu kami untuk berjalan-jalan, tanpa menghabiskan banyak uang. Dan kau tahu tempat makanan favorit kami berdua? Di rocket chicken :)

Ya, inilah ke tujuh sahabatku, ke tujuh teman sejawatku.
Perlukah aku menceritakan tentang diriku?
Ku rasa tidak, kau harus mengenalku dengan caramu sendiri.

Salsabila Zahra Hafidz

Adik kecilku yang satu ini,
Punya cara makan yang khas, yang berbeda dari yg lain,
Kalau aku dan kebanyakan orang:
Jika di satu piring ada banyak lauk, seperti mie goreng, telor dadar, ayam goreng, dan tempe goreng,
Maka dalam satu suapan nasi, maksimal hanya ada 2 lauk. Misalnya mie goreng dan ayam,atau telor dan tempe.
Tapi kalau salsa:
Sebelum menyuapkan nasi ke mulutnya, dia tata sedemikian rupa, agar potongan kecil dari semua lauk itu (mie, ayam, telor, tempe) dapat masuk ke mulutnya bersama sesuap nasi. Hebat.

dia yg paling setia



Ini sepatuku satu-satunya,
Sepatu paling nyaman yang bisa ku ajak berjalan sejauh apapun,
Selama apapun,
Tak bersih memang,
Dan tak mewah tentunya,
Terik, Hujan, lompatan bahagia, dan seretan kaki putus asa, tak membuatnya mengeluh dengan bau kaki ku,
Dia saksi langkah kakiku,
Dia tahu sebesar apa semangatku,
Walau aku menangis tersedu-sedu,
Dia tahu bagaimana usahaku,
Saat tak ada orang yang menghargaiku,