Pages

Selasa, 14 Agustus 2012

turn down the volume




Hal kedua setelah buku yang bisa membuatmu seperti mayat hidup, an.


"wah, kursi kita didudukin orang"




Hari itu, kita duduk di sini al.
Kamu duduk di bangku yang itu, aku duduk di bangku yang satunya.
Bangku taman yang kita atas namakan punya kita.
Tapi hari ini, aku duduk di sini al.
Di bangku taman yang sama, tapi sendiri tidak denganmu
“seperti anak ilang kamu,” itu katamu
Tapi aku disini karena janjiku pada diriku sendiri, al.
Untuk mengabadikan hal-hal sederhana,
Yang selama ini belum sempat terabadikan.


kosong




Berharap kaulah yang duduk disitu, al.
Di depanku. Ya, di bangku itu.


langit di atas kolam




Kau suka memandangi langit yang seperti ini, al.
Ini langit favoritmu: langit di atas kolam.
yang biru cerah
tapi sedikit tertutup rimbun pohon
hingga kita tak perlu memicingkan mata saat memandangnya, katamu.

Kapan aku bisa ada di sampingmu
Atau kau yang ada disampingku
Untuk bisa memandang langit yang seperti ini lagi, al?


wejangan


Pesen ibu sama bapak,
Sekolah yang bener
Skripsinya di selesaiin dulu.
Jadikan ini sebagai penyemangat
Ya kuncinya itu saling pengertian,
saling percaya.
Kalian masih sekolah
Jangan boros-boros
Uangnya ditabung ya.
Kuliah di kedokteran juga ga gampang to,
Anak ibu sama bapak juga belum jadi siapa-siapa
Jadi orang dulu.


i'll keep your past


Seperti mesin waktu, al.
Di hari itu kau mengajakku
Masuk ke dalam cerita
Bertahun-tahun yang lalu.

Ini tentang kenanganmu, al.
Tentang keluguanmu saat itu
Tentang kenakalan yang pernah kau lakukan
Juga tentang cinta pertamamu yang benar-benar pertama

Ada yang berubah beberapa, katamu.
Tapi sebenarnya tak banyak yang berubah
Biarkan cerita itu tetap ada, al.
Bersamaku sekarang bukan berarti kau harus membunuh kenangan itu.

Ajaklah aku lagi lain kali.
Karena aku senang kau mempercayakan cerita masa lalumu padaku, al.
Semoga aku bisa menjadi pengisi masa depanmu.




“percuma kau perhatian padaku,
Jika kau sendiri tidak memperhatikan dirimu sendiri”


jogonalan


Aku datang hari itu
Ke rumah yang sama
Bersama orang yang sama
Dan duduk di kursi yang sama pula.

Tapi,

Aku datang hari itu
Sebagai peran yang berbeda
Dengan obrolan yang berbeda
Dengan maksud yang berbeda pula.

Telah ku penuhi janjiku
yang hingga akhirnya
membawaku berkelana
Ke kota Jogjakarta.