Pages

Senin, 20 Februari 2012

aku harus bagaimana

Mom, kapan aku bisa membuatmu bangga?

apakah jika nanti aku wisuda dengan ipk cumlaude
kau akan berhenti membeda-bedakan aku?
apakah jika nanti aku sudah menjadi pemilik sebuah rumah sakit
kau baru bangga padaku?

bagaimana jika aku menjadi dokter dengan ipk biasa-biasa saja?
menjadi dokter di desa dengan gaji tak seberapa?
tak ada rumah sakit mewah,
tak ada rumah mewah,
tak ada mobil mewah,
akankah kau akan membeda-bedakan aku seumur hidupku, Mom?

aku harus bagaimana.
kita sudah sama-sama dewasa.
tak seharusnya kita terus membahas masa lalu.
karena apapun yg kita lakukan, masa lalu tak akan pernah berubah sedikitpun.
jika memang aku tak pantas untukmu dengan segudang masa laluku yang seperti itu,
apa yang bisa ku perbuat.
tak apa jika memang engkau bukanlah jodohku.
"orang baik,
akan pergi dengan cara yang baik.
kita bisa melihat bagaimana
seseorang menjalani hidupnya,
dengan cara melihat bagaimana
orang-orang menanggapi kematiannya."

yang jauh lebih penting sebenarnya yang tak terlihat oleh mata

apakah yang lebih besar daripada iman?
apakah yang lebih utama datipada iman?

kebaikan.

melebihi apapun,
adalah yang paling utama dari semuanya.
Rasulullah menyebutnya dengan Ihsan.

sebab iman hanya berdampak pada dirimu sendiri.
sementara kebaikan berdampak pada seluruh semesta.

dan tentang kebaikan,
agama tak bisa membatasinya.
bahkan kematian pun, tak pernah bisa menghentikan kebaikan seseorang.

Nabi Muhammad saw.

Kalau kalian mau tahu kisah hidup Rasullullah saw. dari awal sampai akhir, aku pikir buku ini pantas untuk menjadi recomended book. Buku ini paling oke dibandingkan dengan beberapa buku lain yg sudah ku baca. Dengan tebal yang lumayan, Shamid Abdurrahaman menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Di dalamnya juga dilengkapi dengan foto-foto atau gambar-gambar yg bisa membantu kita untuk punya bayangan bagaimana perjuangan Rasululah saw. saat itu. Kualitas kertasnya juga lumayan bagus, seperti kertas majalah. Full colour. Mungkin itu yg menyebabkan buku ini tidak bisa dibilang murah.

Aku nemu buku ini di Gramedia, harganya 188 ribu. Udah nyoba ke Togamas dengan harapan bisa dapet diskon 15%, tapi ternyata Togamas ndak ngejual buku ini.

Dan jika kalian menyangka aku bercerita seperti ini karena aku sudah punya bukunya, maka kalian salah. Aku belum punya bukunya. Aku baru sempat membaca singkat buku ini di tempat dia di jual, di Gramedia. Tapi tenang, bukan aku yg membuka plastiknya kog. Di rak itu sudah ada yg terbuka kawan, jadi aku bawa saja ke kursi dan aku baca di sana.

Mungkin belum sekarang saatnya aku memiliki buku ini. Kemampuan finansialku belum mau diajak berkompromi, haha. Tapi nanti, jika aku sudah punya, dengan senang hati aku akan meminjamkannya pada kalian.

Kla Project

pernah dengar grup musik yang namanya kla project?
ya, ini grup musik lama.
mungkin bumingnya pas zaman kita SD, atau bahkan TK.
emm, aku juga tak tahu banyak tentang grup musik satu ini.
yang ku tahu hanya: ini adalah grup musik favoritnya Papa,
dan nama vokalisnya: Katon Bagaskara.
Itu sebabnya calon adik ku dulu di beri nama Bagas,
karena Papa memang suka sekali dengan lagu-lagu Katon Bagaskara.
bahkan dulu waktu masih di Aceh,
Papa bela-belain 12 jam perjalanan dari Banda Aceh ke Medan cuma buat nonton konsernya Kla Project.
Haha, tapi itu tidak sia-sia.
Karena katanya Papa sempat ngobrol dengan sang vokalis, dan berfoto berdua dengannya.
Tapi semenjak pindah ke Semarang, entah dimana foto itu sekarang.
Dan setiap perjalanan jauh keluar kota, selalu lagu Kla Project yg di putar di mobil.
"biar ga ngantuk pas nyetir" kata Papa.
dan kami juga tak masalah.
Toh lagu kla project juga lumayan buat di dengar.
Pernah waktu itu, pas berdua ke Jogja bareng Papa, malah karaokean di mobil berdua.
Menyanyikan lagu mereka keras-keras tak peduli sejelek apa suara kami.
Jika lagu-lagu Kla Project sudah begitu sering ku dengar semenjak aku berumur 4 tahun,
maka jangan salahkan aku jika aku juga hafal lirik lagunya sehebat Papa, haha.

teman sejawat

ini salah satu dari beberapa sahabatku, namanya Nurul.
Nurul Rachmawati Swadini.
ku pikir sifat kami banyak kemiripan,
walaupun pasti lebih banyak hal yang berbeda.
dia pasangan PKM favoritku, khususnya untuk yg gagasan tertulis.
dan meskipun kami jarang maen berdua,
dia yg paling sering menginap di kos ku.
dan foto ini diambil satu malam sebelum presentasi karya tulis kami.