Pages

Selasa, 18 September 2012

penyimpan terbaik

Teringat aku

Pada sebuah goretan tangan

Yang tidak terlalu gemulai

Menorehkan tinta di atas kertas.


Goretan itu punya nama

Kau tidak akan tahu itu apa

Bahkan aku saja tak tahu apa maksudnya.

Yang aku tahu,

Goretan itu tak teramat baik,

Atau malah teramat tak baik?


Ah, terserah kau sebut yang mana.


Tapi ada satu orang

Yang dengan kerendahan hatinya

Yang dengan kegemulaian tangannya

Mengerti tahu, dan satu-satunya memang dia

Meminta goretan itu

Dan menjadi penyimpan paling baik.

Dari yang paling baik.

ummi & ayah

Ingatkah kau?

Pada sebuah mimpi,

Tentang sebuah kapal.

Yang sepasang menjadi satu.

Yang sudah lahir sejak dulu.


Kapal itu nyata

Lahir di khayal kita.

Tapi tak cukup nyata,

Tuk ikut berlayar di

Kepala orang lain.


Kapal itu ajaib

Menggabungkan dua mimpi

Dua anak muda

Yang nyaris selalu berlawanan

Yang hampir tak ada yang bisa


Dia adalah kapal terapung

Di perairan kota tua

Cukup jauh dari rumah

Tapi cukup dekat dengan harapan

pulang

kursi besi itu

dingin


rumput hijau itu

lengang


langit biru itu

mendung


seakan Tuhan berkata:

pulanglah

hangatkan tubuhmu

dengan tawa

terima kasih (lagi)

Terima kasih untuk semuanya

Untuk kejutan yang kalian berikan

Teror tengah malamnya

Semua ucapan dan doa dan perhatian

Kiriman paket yang hadir di depan pintu

3 buku kiriman itu yang di bungkus benar-benar seadanya

Tanpa surat cinta

Tanpa pita berwarna

Foto-foto unyu “happy birthday asti”

Cake tela dengan lilin elektriknya

Black forest dengan lilin 17 tahunnya

Curhatan palsu untuk menjebakku

Telpon terputus karena pulsa yang pupus

Juga untuk semua mua waktu yang telah kalian longgarkan untuk mengingatku

Terima kasih


Semoga suatu saat aku bisa membalas kebaikan kalian.

16 September 2012

Selamat ulang tahun kakek.

Walau aku tak tahu berapa umurmu saat ini

Akankah kita merayakan ulang tahun berdua

Lagi?

Di tempat es krim

Di pinggir monas