Pages

Minggu, 29 Juli 2012

23.55

Yang aku rasakan saat ini,

Sama seperti yang aku rasakan dulu, an

Kau pasti juga pernah merasakannya


Ingin memuliakanmu

Menjagamu

Walau aku tak yakin kau adalah yang dipilihkan Tuhan untukku, an

Kau terlampau sempurna

Banyak yang menginginkanmu

Yang pasti lebih pantas dariku


An, aku di sini begitu ketakutan

Ketakutan kehilanganmu

Tapi seharusnya rasa ini membuatku percaya padamu, an


Seandainya saja di dunia ini hanya kita berdua

Kau harus tahu, an

Tak sedetikpun aku akan meninggalkanmu

tempat persembunyian

Inilah persembunyianku

Hanya dibatasi dinding kaca

Antara aku dan hujan di luar sana.

Tak ada yang tahu, al

Hanya aku dan kamu

jangan beritahu siapa-siapa

karena ini rahasia


bisakah kau dengar itu

buku-buku itu berbicara

mereka ingin untuk kau baca

tapi sayang kau tak bisa, al

beruntunglah kau kemari hanya sekali dua kali

pagi buta

Jalan lurus itu masih lengang

Saat kudamu kau tarik berderap ke sini

Itu masih pagi buta sekali

Bahkan langit fajar malas memerhatikanmu


Apa masalahmu?

Apa yang kau pikirkan saat itu?

Tergesa melunaskan hutang janji yang tak seberapa

Tapi tak kunjung bertemu dengan sang pujangga


Seandainya burung di dahan memberitahumu lebih dulu, an

Bahwa kau lebih berarti dari hutang itu.

aku ada dalam doa

jika kau merindukanku,

dan aku tak pernah bisa ada di sampingmu saat itu

maka buatlah aku selalu ada, an

untuk selalu ada di dalam doa-doamu

di waktu-waktu rahasiamu.


Maka saat itu aku ada hanya untukmu.

tak masuk akal

Hati memiliki alasannya sendiri.

Sementara alasan tak selalu bisa dipahami,

Yang tak akan dimengerti oleh nalar.

sajak

Dan tiba-tiba aku teringat padamu

Dalam sibukku yang beruntun

Berapa tahunkah sudah

Kulepas engkau dari pelukku?


Serasa gemetar seluruh tubuhku

Tanganmu yang lembut

Lenyap dalam genangan busa

Dalam asap kepul nasi

Dalam derai tawa dan tangis

Anak-anakku


Kini tiba-tiba aku teringat padamu

Teringat manis untaimu

Mutiara di leher perawan

Mulus hatiku telanjang

Tiba-tiba sadarlah aku

Tuk menjemputmu lagi


Betapa lama kau ku sia

Bukan karena melunturnya cinta

Adalah aku kini tidak sendiri

Berempat, berlima denganmu kini

Bila kau masih sudi


Datanglah padaku.

lima butir permata

Kau ciptakan lima butir permata

Lalu kataMu: pilihlah

Dan umatMu pun memilih


Dan yang lain memilih yang satu lagi

Dan yang lain memilih yang satu lagi


Semua cemerlang bercahaya

Tapi yang satu berkata pada yang lain:

Milikku paling bercahaya

Dan kelimanya saling baku hantam


Ya Allah

Jelaskan padaku:

Mengapa Kau ciptakan lima butir permata.

berjalan ke barat waktu pagi

Waktu aku berjalan ke barat di waktu pagi

Matahari mengikutiku di belakang


Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri

Yang memanjang di depan


Aku dan matahari tidak bertengkar

Tentang siapa di antara kami yang telah menciptakan bayang-bayang


Aku dan bayang-bayang tidak bertengkar

Tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan

tangan waktu

Selalu terulur ia lewat jendela

Yang panjang dan menakutkan

Selagi engkau bekerja, atau mimpi pun

Tanpa berkata suatu apa


Bila saja kau tanya: mau apa

Berarti terlalu jauh kau sudah terbawa

Sebelum sungguh menjadi sadar

Bahwa engkau terlanjur terlantar


Belum pernah ia meminta izin

Memutar jarum-jarum jam tua

Yang segera-segera saja berdetak

Tanpa menoleh walau kau seru


Ya, selalu terulur ia lewat jendela

Yang makin keras dengan pengalaman

Yang makin tambah tak tahu malu

Memegang erat leher bajumu.

ibarat kebaikan






Sebutir gula mampu mengundang semut lebih banyak daripada sekantung empedu.


anak muda

“ayoo, cepat sedikit menyeberangnya.”

“Kamu terlalu sayang dengan nyawamu al.”


“iya, aku terlalu sayang denganmu an.”

Diwiasti Firdausi Yasmin


hai!
let me introduce myself:

I'm a stubborn girl. an introvert. a planner. left brain. calm. 
absolutely not romantic. crazy about books.

you can call me asti
an introvert who happy oriented
who like poems, moon, and rain
interest in trying something new
and a psychiatrist soon to be.

whoever you are,
nice to meet you! :)


sebelas duabelas lah

Yang kiri adalah lelaki paling perhatian dalam hidupku,

Tetapi yang kanan malah lelaki paling cuek yang pernah ku kenal.

Zzzz.. --“