Pages

Selasa, 27 Maret 2012

Matematika dan Fisika

hei hei, lagi-lagi aku ingin menulis tentang kalian.

emang sih, kalian berdua itu favoritku. bahkan sampai saat ini lho,

matematika, favorit nomor satu.

dari dia, aku bisa sadar banyak hal.

2 + 2 + 2 = 2 * 3 = 12 / 2 = dll

seperti hal diatas, wujud suatu permasalahan bisa berubah menjadi apapun

manipulasi yang sangat menarik

sehingga, kita tak perlu terlalu pusing dengan suatu permasalahan.

karena serumit apapun suatu masalah, selalu ada wujud lain dengan esensi yang sama dengannya dengan “tampilan” yang lebih mudah untuk diselesaikan.

matematika mengajarkanku untuk tidak mudah menyerah.

untuk selalu bersikap realistis dan rasional

dan memahami permasalahan dari esensinya

menempatkan prioritasnya sesuai bobot yang seharusnya

dan memahami penilaian objektifnya

fisika, favorit nomor duaku.

si fisika mengajarkanku untuk selalu melihat permasalahan secara holistik

dan menempatkan variabel-variabel yang terlibat pada tempat yang seharusnya

seperti pada hukum newton aksi = reaksi

dan persamaan diatas adalah persamaan yang menuntut kesetimbangan dari suatu sistem

semisal ada benda dengan massa m diikat dengan tali pada suatu bidang luncur miring yang memiliki koefisien gesek sekian dan sudut kemiringan sekian,

maka dari hal diatas, kita harus menguraikan semua gaya yang terlibat..

karena F = m.a maka setiap percepatan yang mengenai suatu massa akan menimbulkan gaya

di sistem itu terdapat gravitasi bumi sebagai percepatan

terdapat pula massa benda sebagai massa yang terpengaruh oleh percepatan

sehingga gaya-gaya yang terlibat antara lain : berat (W), gaya normal (N), gaya gesek (F), dan tegangan tali (T)

kemudian, gaya-gaya tersebut harus diproyeksikan dalam bidang-bidang yang sama supaya bisa ditemukan resultan gayanya

sampai akhirnya pun ditemukan resultan F = 0

simpel sekali bukan?

dan inilah kehidupan

di setiap permasalahan, kita harus memahami variabel-variabel yang terlibat di dalamnya

memahami kualitas dan kuantitas masing-masing variabel

memproyeksikan semua variabel itu secara adil dengan penilaian yang sesuai

lalu mencari resultannya.

dulu saat aku menghadapi permasalahan, kadang aku hanya menyalahkan orang lain.

tapi, tentu saja itu adalah hal bodoh.

kalau bersikap begitu, aku hanya jadi bahan tertawaan bagi matematika-fisika

sekarang, aku harus lebih paham.

setiap ada permasalahan, variabel yang harus dikritisi terlebih dahulu adalah diriku sendiri

mengakui kesalahan, ternyata juga tak terlalu buruk kok.

meskipun terkadang ternyata memang suatu permasalahan itu adalah kesalahan orang lain

tapi tetap saja kita terlibat dalam “kesalahan orang lain” tadi. kok bisa?

tentu saja, kita jadi ikut salah karena membiarkan orang lain berbuat salah.

yap. membiarkan orang lain berbuat salah adalah suatu kesalahan.

jadi, banyak-banyak istighfar.. bukan mencari-cari kesalahan orang lain

banyak-banyak introspeksi, bukan mengkritisi orang lain

buka mata buka hatimu :)


0 thoughts: