Pages

Minggu, 02 Desember 2012

kau, aku, kita dan dia


Kau tahu aku tak bisa melakukan apa-apa selain berbicara kepada diriku sendiri untuk mengusir kesepianku. Kau tahu bahwa kesepianku ini tanpa penawar, aku hanya dapat berkata pada diriku sendiri sebagai kawan bicaraku.

Dalam monolog panjang ini, "kau" adalah sasaran ceritaku, sesosok aku yang mendengarkanku dengan penuh perhatian, "kau" hanyalah bayang-bayang diriku.

Saat aku mendengarkan "kau" yang menjadi milikku, aku menciptakan "dia" untukmu. Karena kau seperti aku, tak kuasa menanggung kesepian, kau juga harus menemukan kawan bicara.

Maka kau bicara dengan "dia" seperti aku bicara dengan "kau".
Dia berasal dari "kau", tapi mengukuhkan keakuanku.

"kau", kawan berbincangku, lalu kau membawa pengalaman dan imajinasiku dalam hubungan antara "kau" dan "dia" tanpa dapat kita membedakan mana imajinasi dan mana kenyataan.


0 thoughts: