Pages

Sabtu, 23 Maret 2013

di bawah lampu


Seharusnya aku ada di sini dari awal: duduk di bawah lampu tanpa berpikir apapun sembari menahan mual.

Akhirnya bertemu setelah sekian lama merindu faktanya memang melegakan, tapi itu pun buat apa kalau pada akhirnya cuma mengantar kita kembali ke titik yang sama. Bukankah kita sudah sama-sama lelah? tapi apa yang salah? Bagaimana bisa kita saling berteriak menginginkan hal yang sama tapi dengan bahasa berbeda? atau mungkin ini sesederhana masing-masing kita memiliki gagasan sendiri mengenai cara bagaimana mesti bersama?

Bahkan, jawabannya mungkin sesepele egoisme.

Maka, maaf.
untuk aku yang terlalu sulit, selalu senang membuat segalanya jadi rumit.
untuk aku yang sedikit-sedikit merengek minta lepas atau terkadang terlalu keras.

Terimakasih telah bersabar sejauh ini dan semoga kamu tetap sabar sampai nanti.


0 thoughts: