Pages

Minggu, 25 Januari 2015

luka.







Sayang, pada sorot matamu masih bisa aku merasakan luka yang dalam pada hatimu, yang walaupun kau tetap bisa saja membuat senyum pada wajahmu aku tetap bisa merasakannya. Pada kata-katamu aku masih bisa menerka ada sedikit kecewa sisa gemuruh badai pada jalan hidupmu kemarin sore.


Aku tau, melupakan adalah hal yang sulit, hingga kau memilih untuk tak pernah melupakan, membiarkan luka itu tetap bersarang disana, pada setiap kata dan sorot matamu, tersimpan pada hati paling dalam. Lalu, sepanjang ia di sana kau terus bergelut dengan dirimu sendiri.


Sayang, maka teruslah menjadi pribadi yang kuat. Jangan pernah berhenti bergerak hanya karena kau sibuk mengurusi lukamu, percayalah esok lusa luka itu akan sembuh, kau akan menemukan waktu dimana Tuhan akan menjadikanmu sosok yang menang.


Duhai, tetaplah berdoa tentang keselamatan pada Tuhan. Hingga bagaimanapun terlukanya engkau, Tuhan akan selalu selamatkan kau dari jalan yang tak pernah baik.








0 thoughts: