Pages

Kamis, 31 Desember 2015

pengarang belum mati




penulis novel itu belum mati, ternyata. pada suatu malam, di sebuah warung sate aku bertemu dengannya. tubuhnya sama sekali utuh seperti yg aku kenal selama ini, tidak seperti yg bisa dibayangkan tentang org yg sudah meninggal. aku pura-pura tidak terkejut meskipun tahu sebelumnya bahwa ia telah lama meninggal dunia; kami pernah pergi ke makam menyaksikan penguburannya.


kalimat pertama yg disampaikannya dalam warung yang kebetulan sepi itu adalah semacam tuduhan bahwa aku telah ikut menyebarkan kabar bohong mengenai kematiannya. menahan keheranan yg tidak bisa ditampung dalam kamus-kamus, aku menanyakan apa memang ia benar-benar belum meninggal dunia. tentu saja ia berang, tetapi tampak jelas bahwa kemarahannya terhadapku itu ditekannya sebaik mungkin agar aku tidak merasa disalahkan sepenuhnya.


aku melihatnya memesan kopi panas, sesuatu yg tidak biasa ia lakukan. ia tidak suka kopi, itu sepanjang yg kuketahui tentang dia. atau dokter melarangnya minum kopi karena penyakitnya yg segala macam. tapi kali ini ia jelas menerjang larangan dokter, kalau memang itu masalahnya. tak banyak bicaranya, tetapi sorotan matanya bicara lebih banyak dari apa yg seharusnya diucapkannya. juga keadaan fisiknya yg tampaknya semakin lemah itu.


"aku sehat. dokter memang punya kewajiban bilang bahwa pasiennya menderita berbagai macam penyakit karena itu memang tugasnya, kalau tidak boleh dikatakan mata pencahariannya. apa kau pernah dikatakan sehat sempurna? ada saja yg dikatakannya, kamu kekurangan darah, trombositmu rendah, sumsum tulangmu bermasalah, kamu demam, dan semua jenis penyakit yg tidak jarang mengirimmu ke rumah sakit. aku sehat, kau lihat sendiri."


dan ia pun memesan sate dan gulai kambing, suatu hal yg belum pernah aku lihat sejak setidakny lima tahun terakhir. yg aku tahu dia selalu menghindari kambing, bukan karena apa tetapi karena menurutnya agak amis baunya. namun pengarang itu makan seolah tanpa nafsu, tetapi jelas bahwa ia berusaha meyakinkanku bahwa ia sehat walafiat. iya memang masih utuh tetapi tampak...letih.



0 thoughts: