Pages

Rabu, 05 Oktober 2011

paradoks



wah, lagi-lagi
di tengah hedonisme,
keramaian dan tepuk tangan,
pertunjukan meriah,
dan tawa canda yang menyenangkan,
yang membuat lupa segalanya,
yang seharusnya demikian,
malah jadi sebaliknya,

seolah demi mereka harus tertawa,
dan mundur menjauhi Nya,
maka seketika pun diingatkan
dengan hafalan yang tiba-tiba hilang,
dan akhirnya hanya bersedih,
di tengah kesenangan mereka,

semoga Allah mengampuni,
semoga Allah memberi petunjuk,

kembang api yang menghibur,
dirham-dirham yang meleleh sia-sia,
disaat kematian meledak karena kemiskinan,
dan bodohnya, bukannya aku bisa bersikap,
malah bertopeng seolah tak terjadi apa-apa,

untungnya batuk ini menghiburku,
karena ia membenci asap kembang api
dan memilih menemani di sudut sepi tadi,
ditambah lagi dengan setumpuk amanah,
yang tinggal beberapa bulan lagi,
harus dipertanggungjawabkan,

wah, kau ini
ayo bangkit lagi! :)

0 thoughts: