Pages

Jumat, 27 Juli 2012

bangku taman

di suatu senja tak berangin
dua orang tak di kenal berkenalan
mereka tak pernah berjumpa
tak tahu bahwa saling ada
perbincangan pun digelar :
kisah klasik tentang garis nasib yang berlainan

perbincangan berlangsung lama tanpa jeda
tak terasa waktu mengalir ke ujung senja
matahari beranjak tenggelam segera berganti bulan
hari mulai malam
perbincangan memasuki injury time

sebagai muara percakapan
pertanyaan pamungkas dilayangkan,
"bolehkah aku menunggumu?"
seorang di antara mereka bertanya penasaran.
nada suaranya sendu, bergelimang ragu.
si An yang di tanya diam saja, tak ada jawaban keluar dari mulutnya.
angin mati. alam membisu.

setelah hening menunggu, bening suara pun lahir.
si An menjawab.
"menurutmu?"
pada kawannya justru dia balik bertanya.
(rupanya kodrat pertanyaan memang melahirkan pertanyaan)

kini sang kawan tercenung diam-diam
ada yang berdesir dalam dadanya
hati bergetar, sunyi tanpa kata
masih dalam tanda tanya

akhirnya
dua karib yang tak saling kenal mengucapkan salam perpisahan
mereka pergi meninggalkan bangku taman
sendirian, hening dalam pelukan malam
seperti sebelumnya, seperti selamanya..

di sekeliling angin tetap mati. alam tetap membisu
dan bulan? bulan masih terdiam
andai langit bisa bohong.

0 thoughts: