Pages

Minggu, 19 Oktober 2014









kita seringkali tertuju pada perasaan kita sendiri, hingga lupa bagaimana perasaan yang lain.



aku mengumpulkan keberanianku berhari-hari untuk memutuskan menghubungimu dengan bertanya kabarmu. lalu aku mendapati jawabanmu yang membuat perasaanku sedikit terusik.


aku merangkai kata berulang kali agar aku tak menyakiti kamu atau membuatmu tak nyaman pada apa yang aku katakan. lalu mungkin kamu tak berpikir sama denganku.


aku telah memutuskan menoleh ke belakang, melihat apa kamu masih baik-baik saja, melihat kamu apa masih terus berjalan. lalu kamu malah berkata untuk apa aku berbalik.



aku berpikir ribuan kali tentang kesalahan-kesalahan yang aku buat, lalu aku berniat memperbaikinya. tapi kamu tak mengerti bahwa aku sedang berusaha memperbaikinya.


apa kamu pernah memikirkannya?








0 thoughts: