Pages

Selasa, 18 Agustus 2015

bukan kompetisi





aku tidak pernah melihat menikah sebagai sebuah kompetisi. kau tau artinya?


pertama, aku tidak akan menikah karena orang-orang menikah, karena teman-temanku menikah, karena junior-juniorku juga sudah pada menikah.


aku akan menikah karena aku tahu, pada satu titik aku tak anak mampu sendiri menjaga diri. dan karena Allah mengetahui itu, sehingga kemudian Allah mempertemukanku dengan jodohku.


kedua, aku tidak bersaing dengan siapapun tentang apapun. siapa yang menikah lebih dulu. siapa yang calon pasangannya lebih "wah". siapa yang pernikahannya lebih mewah. siapa yang kemudian punya anak lebih dulu. siapa yang rezekinya paling banyak. apalagi siapa yang paling bahagia di media sosial. tidak ada.


satu-satunya sainganku hanya diriku sendiri. aku hari ini harus lebih baik dari aku kemarin. aku besok harus lebih baik dari aku hari ini. lebih bersyukur, lebih bahagia dalam hati.


ketiga, dan yang paling utama, aku tidak bersaing dengan siapapun, tentang mendapatkan jodoh. setiap manusia diciptakan berpasangan. dengan atau tidak bersaing, setiap orang akan menemukan jodohnya masing-masing. jadi, kalau ada seseorang yang membanding-bandingkan aku dengan orang lain, yang artinya membuat diriku bersaing dengan orang lain, aku mundur. kalau ada seseorang yang tampak sekali ingin memiliki orang yang aku berdoa bisa menikah dengannya, dan menganggapku saingannya, aku juga mundur.


aku tidak berkompetisi tentang menikah.
aku hanya punya satu ukuran kebahagiaan: yaitu bersyukur sebanyak-banyaknya. aku hanya punya satu ukuran perjuangan: yaitu berdoa sekuat-kuatnya, segenap daya mewujudkannya.




0 thoughts: